KUPANG - Caesar Archangels Hendrik Meo Tnunay yang biasa disapa Nono, bocah kelas 2 SD anak seorang petani asal Desa Retraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang mengharumkan nama NTT dan Indonesia. Nono berhasil meraih juara dunia kompetisi matematika.
Meski tinggal di pelosok daerah terpencil, namun semangat belajar Nono untuk berprestasi tak menjadi hambatan.
Hal ini terlihat dari keseharian Nono yang setiap bangun pagi menyempatkan diri untuk belajar sebelum berangkat ke sekolah.
Kecepatan untuk menghitung menjadi keunggulan Nono. Dia dibimbing langsung oleh ayahnya yang berbekal kalkulator. Ayahnya menyebut angka sambil mengetik, sementara Nono hanya menggunakan tangan dan langsung menyebutkan hasil hitungannya.
Nono yang saat ini merupakan siswa kelas 2 SD Inpres Buraen 2, meraih juara 1 kompetisi matematika tingkat dunia, dalam ajang International Abacus World Competition, Abacus Brain 2022 dengan mengalahkan 7 ribu peserta dari berbagai negara.
Baca juga:Â Â Siswa MTS Temukan Alat Deteksi Bakteri di Air
Ayah nono, Rafli Meo Tnunay mengaku sangat bangga dan terus mengasah kemampuan anaknya. Untuk itu, setiap hari ia selalu mendampingi anaknya untuk belajar. Selain itu, Nono jugamendapat bimbingan dari salah satu dosen dari Universitas Indonesia.
“Sebelum ke sekolah kalau ada waktu saya ajarkan seperti tadi,” ucap ayahnya, Sabtu (21/1/2023).
Keberhasilan Nono ini tidak saja menjadi kebanggaan bagi kedua orang tuanya, tapi juga menjadi kebanggaan guru-guru dan teman-temannya.
Follow Berita Okezone di Google News