BEKASI - Asosiasi Peternak Rakyat Nusantara (APRN) perkenalkan program beternak kambing dengan sistem Agro Industri Tanpa Riba (AGTARI) kepada anak muda, guna menarik minat kaum milenial untuk bertani dan beternak.
Ketua Asosiasi Peternak Rakyat Nusantara Sodikun mengatakan, untuk mengenalkan serta mengajak kaum muda milenial untuk beternak kambing tanpa harus memikirkan modalnya.
"Kita didalam ini juga di dalam APRN kita lakukan sosialisasi seperti ini, kita juga libatkan beberapa mahasiswa Universitas IPB, kita ajak anak-anak muda ini ya bagaimana kita harus terjun," ujar Sodikun saat ditemui di acara deklarasi Agtari di Taman Rahayu RT 01 RW 0, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Sabtu (14/1/2023) sore.
Minimnya minat anak muda untuk terjun ke dalam bisnis ternak kambing, kata Sodikun, menjadi tantangan tersendiri dalam memperkenalkan sistem Agtari tersebut kepada kalangan anak muda.
"Bagaimana kita bisa memadukan hobi dari pada anak-anak muda itu, memang trend nya sekarang seperti apa?, biar mereka senang dan minat untuk bertani dan beternak," ungkapnya.
Sementara itu, Sodikun menjelaskan perbedaan antara produk APRN bernama Agtari itu dengan sistem kemitraan lainnya.
Menurutnya, Agro Industri yang lain banyak yang menggunakan sistem riba, dari pembiayaan perbankan.
"Bedanya Agtari, dengan sistem pembiayaan yang lain terutama perbankan, tentu perbankan itu menghilangkan hukum bisnis, hukum bisnis sendiri itu ada dua, pertama adalah mereka ada untung dan ada rugi, bisnis kan ada dua itu ya, kalau gak untung ya rugi,"ungkap Sodikun.
Dalam sistem pembiayaan yang diberikan perbankan, kata Sodikun hanya memberikan pinjaman modal, dan hanya menguntungkan bagi pihak perbankan itu sendiri.
Sistem perbankan, kata Sodikun, telah menghapus sistem rugi bagi pihaknya. Perbankan tidak mengenal adanya kerugian, dan hanya mengambil keuntungan dari pemberian pinjaman tersebut.
"Itu gak ada ruginya itu kan ya, mereka selalu mengambil untungnya terus, kadang nasabahnya mereka minta agunan, begitu usahanya itu gak maju, mereka kadi punya hutang ke perbankan kan gitu,"tuturnya.
Secara tegas, Ia menyebut Agtari yang digagas oleh APRN selain membangun kemitraan dengan penyertaan modal dari para investor yang tertarik dalam bisnis ternak kambing, juga lebih dulu memberikan pembekalan dalam menjalankan bisnis ternak kambing sebelum mereka memulai untuk beternak.
"Dengan sistem tadi bahwa kita itu menyertakan bukan meminjamkan juga tidak memberikan, jadi kalau kita misal ada rugi kita tanggung bersama, ya kalau ada untung kita nikmati bersama, porsinya nanti ada disepakati sebelumnya," tutupnya.
(Natalia Bulan)