Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Magang dan Segala Problematikanya: Merasakan Hustle Culture dan Tidak Digaji

Lulu Sofiannisa , Jurnalis-Jum'at, 30 Desember 2022 |16:48 WIB
Magang dan Segala Problematikanya: Merasakan Hustle Culture dan Tidak Digaji
Ilustrasi/Unsplash
A
A
A

Sudah Underpaid, Overwork, Kena Hustle Culture, Dieksploitasi Pula

Tentu yang menjadi keresahan dan meluapnya isu ini adalah karena adanya kasus-kasus yang ditimbulkan oleh beberapa perusahaan, sebutlah Campuspedia dan Ruangguru yang membayar para pemagangnya dengan bayaran yang tak sesuai dengan pekerjaan yang mereka lakukan.

Tidak hanya kasus itu, masih banyak lagi kasus-kasus lainnya yang serupa. Anak magang yang sedang semangatnya mencari pengalaman dengan berlandaskan pendidikan justru malah dibebani dengan pekerjaan yang setara dengan pekerja tetap.

Belum lagi mereka yang harus merogoh kocek lebih dalam, baik untuk keperluan internet bagi yang WFH maupun untuk ongkos dan juga makan bagi yang WFO.

Belum lagi hustle culture, yaitu budaya menggilai kerja dengan waktu yang berlebihan, hal ini sering kali ditemukan dari para pemagang yang bermagang di lebih dari satu tempat. Sudah underpaid, overwork, kena hustle culture, dieksploitasi pula.

Namun, sayang sekali hal-hal tersebut malah di-glorifikasi lewat iming-iming magang yang bakal menambah pengalaman kerja profesional, relasi yang luas, dan memperkaya keahilan.

Bergerak dengan maksud mendapatkan edukasi justru malah terjebak dalam eksploitasi? Lantas, bagaimana pemagang bisa selamat dari hal ini?

Lulu Sofiannisa

 

Aktivis Persma Ketik Polimedia

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement