Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Resensi Buku: Pernah Tenggelam, Cerita K-Popers yang Memilih Hijrah

Zahra Nayla Febrian , Jurnalis-Selasa, 06 Desember 2022 |13:43 WIB
Resensi Buku: Pernah Tenggelam, Cerita K-Popers yang Memilih Hijrah
Buku Pernah Tenggelam karya Fuadh Naim/Goodreads
A
A
A

JAKARTA - Berawal dari pengalamannya menjadi seorang Fanboy, Fuadh Naim menuliskan kisah hijrahnya dalam buku yang berjudul 'Pernah Tenggelam'.

Buku yang didedikasikan untuk seluruh K-popers dan K-Dreamers ini sukses menyedot banyak perhatian sehingga sukses menyandang predikat Best Seller.

Kata Hallyu atau yang lebih dikenal sebagai Korean Wave pasti sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat.

Benar! sebuah gelombang budaya dari Korea Selatan. Kurang dari satu dekade, gelombang ini mampu menyapu Asia dengan drama Winter Sonata dan Dae Jang Geum. Tak hanya Asia, rupanya gelombang tersebut telah mendunia apalagi sejak Gangnam Style milik PSY menjadi trend pada tahun 2012.

Didukung oleh kecanggihan teknologi, budaya Korea dapat masuk ke Indonesia dengan mudah.

Pasalnya, Hallyu tidak sekedar K-drama atau K-pop saja tapi meliputi segala hal dari mulai bahasa, makanan, style, dan masih banyak lagi.

Karena dirancang dengan serius, program Hallyu ini tentu sangat menarik perhatian masyarakat Indonesia, terutama kalangan remaja.

Banyak sekali produk korea yang beredar di Indonesia mulai dari skincare, masakan, lagu apalagi dramanya.

Tak sedikit remaja yang membeli produk kecantikan dari Korea apalagi jika diiming-imingi tanda tangan sang idola.

Dalam hal makanan, mungkin kalian sudah tak asing lagi dengan ramyeon dan mukbang. Kalau dramanya, tak usah ditanya lagi karena televisi lokal kita sudah biasa menayangkan drama korea dan mengundang artis korea untuk beberapa acara.

Dalam buku ini, sang penulis menceritakan perjalanannya menjadi seorang eks-fanboy yang dimulai ketika ia mengkaji tentang Islam.

Ia kemudian menyadari bahwa hal yang amat ia cintai ternyata bertolak belakang dengan aturan agamanya.

K-drama yang ia tonton berisi tentang pergaulan bebas, minum minuman keras bahkan berisikan kampanye LGBT sedangkan lagu-lagunya berisi lirik erotis.

Sebagai contoh, pembaca akan menemukan lirik lagu Touch My Body milik Sistar pada halaman 74.

Dalam islam sendiri, hal tersebut merupakan larangan bagi semua pemeluknya. Seperti yang tercantum dalam Al-Quran QS Al Isra ayat 32 tentang larangan mendekati zina.

Namun apakah wajar, seseorang muslim menyukai serba serbi Korea Selatan yang mayoritas masyarakatnya sendiri tidak beragama?

Setidaknya itulah yang dipikirkan sang penulis saat berada dipersimpangan.

Beberapa permasalahan yang ia rasakan diilustrasikan secara umum sehingga buku ini dapat dipahami bukan hanya oleh penggemar Korean wave saja tetapi oleh penggemar lainnya misalnya penggemar klub sepakbola.

Meski terdapat kesalahan dalam pengetikan, buku ini memiliki tampilan yang sangat menarik dan cocok sekali untuk semua kalangan.

Seperti yang dikatakan penulis, dengan membaca buku ini tidak ada jaminan para pembaca hijrah mengikuti jejaknya. Karena petunjuk yang paling sempurna itu adalah Al-Quran.

Maka, Fuadh Naim menyertakan dalil-dalil baik itu dari Al Quran maupun Hadist. Ia juga menambahkan beberapa referensi buku yang akan menunjang proses hijrah seseorang. Di akhir buku ini, terdapat satu pesan dari penulis “Yuk Hijrah, Yuk Ngaji”.

Judul : Pernah Tenggelam

Penulis : Fuadh Naim

Penerbit : Alfatih Press

Cetakan dan Tahun Terbit : Cetakan ke-2, Oktober 2019

Tempat Terbit: Jakarta Barat

Tebal : 225 halaman

ISBN : 978-602-52054-5-3

 

Zahra Nayla Febriani

 

Aktivis Persma UIN Bandung

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement