MALANG - Kisah haru datang dari mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) saat wisuda berlangsung pada bulan September yang lalu.
Kisah ini datang dari seorang wisudawan bernama Dani Munawir Uswanas, S.Gz yang tidak bisa mengikuti prosesi wisuda seperti kawan-kawan seangkatnya karena telah meninggal dunia pada 22 Agustus 2022 yang lalu karena sakit.
Dikutip dari laman resmi UB, momen wisuda itu pun kemudian digantikan oleh sang ibu, Fatma Uswanas, ia mewakili putranya saat prosesi pemberian ijazah dari Rektor dan Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan UB.
Diketahui, Dani adalah wisudawan yang berasal dari Kabupaten Fakfak, Papua Barat. Ia adalah mahasiswa program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) yang diterima sebagai mahasiswa UB angkatan 2017 untuk program studi Ilmu Gizi.
Ia berhasil menempuh pendidikan dalam waktu empat tahun 10 bulan.
Disampaikan sang ibunda, Dani termasuk mahasiswa berprestasi di daerah sehingga berkesempatan mengikuti program Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Sebelumnya ia juga masuk menjadi siswa SMA Plus Ashta Hannas, Subang juga lantaran lolos progam ADEM (Afirmasi Pendidikan Menengah).
Follow Berita Okezone di Google News
Selama di tingkat SMA, disampaikan ayahanda, ia sudah dua kali memasuki Istana Negara karena prestasinya.
“Sudah mau hampir yang ketiga kali masuk Istana Negara tapi tidak jadi, karena dia peserta Olimpiade,” ujar sang ayah yang seorang polisi.
Sedangkan selama menjadi mahasiswa Dani dikenal aktif mengikuti kegiatan kampus dan di luar kampus.
Menurut penuturan sepupunya, Maria Nova Sinde yang juga mahasiswa program ADik di Universitas Negeri Malang, Dani pernah menjadi ketua IPMAFA (Ikatan Pelajar Mahasiswa Fakfak).
Di kalangan teman-teman disampaikan Maria, ia dikenal sebagai sosok yang bertanggung jawab dan humoris. Sedangkan selama mengikuti perkuliahan dia terkenal rajin dan gigih menyelesaikan tugasnya karena rasa tanggung jawabnya kepada orangtua.
"Kami harus pulang dengan membawa ijazah” ucapnya.
Dani sebagaimana dituturkan ibunda meninggal dunia setelah sakit beberapa hari di rumah. Karena tidak mau makan akhirnya keluarga memutuskan membawa ke Rumah Sakit.
Namun, belum satu hari di RS, Dani sudah dinyatakan wafat oleh tim medis.
Menurut ibunda yang sehari-hari bekerja sebagai guru, Dani hanya sakit ringan batuk dan lemas.
Tapi selama menjadi mahasiswa memang pernah disampaikan teman-teman se-daerahnya, ia diantar ke RS karena sakit asam lambung.