JAKARTA - Sumpah pemuda dicetuskan oleh para golongan muda untuk membangun kedaulatan Negara Republik Indonesia (NKRI) dan meraih kemerdekaan.
Gerakan para pemuda ini dilakukan karena mereka melihat kegagalan dari golongan tua dalam melawan penjajahan kolonial Belanda di Indonesia.
Organisasi Boedi Oetomo merupakan pelopor pertama organisasi pemuda di Indonesia. Dengan terbentuknya organisasi ini menjadi awal dari peran para pemuda dalam lahirnya sumpah pemuda.
Organisasi tersebut didirikan oleh pemuda pelajar STOVIA pada 20 Mei 1908. Tujuannya adalah untuk memperbaiki kehidupan masyarakat pada aspek budaya dan pendidikan.
Kemudian, munculah organisasi lainnya, seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Batak, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI), Pemuda Kaum Betawi, dan Jong Celebes.
Peranan dalam organisasi muda ini adalah ingin menyatukan organisasi pemuda menjadi organisasi yang berbasis nasional untuk kemerdekaan bangsa.
Walaupun saat itu, mereka semua memiliki latar belakang yang berbeda, mulai dari daerah dan agamanya.
Hal ini pun diwujudkan dalam kongres pemuda yang dijabarkan sebagai berikut ini.
Kongres Pemuda I
Peristiwa ini diadakan pada 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta.
Tujuan dari Kongres Pemuda I adalah memajukan persatuan dan kebangsaan serta menguatkan hubungan antara sesama perkumpulan-perkumpulan pemuda kebangsaan.
Dari Kongres Pemuda I menghasilkan kesepakatan bersama mengenai kegiatan pemuda pada segi sosial, ekonomi, dan budaya.
Kongres Pemuda II
Peristiwa ini diadakan tanggal 27-28 Oktober 1928. Kongres Pemuda II dilaksanakan di tiga tempat yang berbeda serta dibagi dalam tiga kali rapat.
Sesi pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang sekarang bernama Lapangan Banteng. Ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito dalam sambutannya saat itu berharap Kongres Pemuda II diharapkan dapat mempererat semangat persatuan di antara para pemuda.
Sesi kedua digelar pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop.
Dalam sesi itu dibahas masalah pendidikan di mana yang sangat penting untuk anak.
Sesi ketiga yang merupakan sesi penutup digelar di Gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106.
Saat itu, rumusan Sumpah Pemuda terlahir.
Kemudian, Kongres Pemuda II resmi ditutup dengan diperdengarkan lagu Indonesia Raya tanpa syair dan pembacaan secarik kertas berisi Ikrar Pemuda atau lebih dikenal sebagai Sumpah Pemuda.
Isi sumpah yang mereka ucapkan tersebut adalah sebagai berikut:
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Dengan hal itu, tercetuslah sumpah pemuda yang dikenal hingga saat ini.
Dari peranan pemuda saat itu memperoleh kesepakatan bersama, yaitu adanya satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.
Demikian peran-peran organisasi pemuda dalam lahirnya sumpah pemuda.
Dengan adanya semangat dan kerja keras dari mereka membuat tanggal 28 Oktober menjadi peringatan hari sumpah pemuda.
(Natalia Bulan)