Di Eropa dan Amerika, ikan ini punya sebutan lain yaitu janitor fish karena mempunyai keahlian dalam membersihkan akuarium dari kotoran yang menempel di dinding akuarium.
Bentuk pada mulutnya yang unik ini mirip dengan alat hisap, jadi memudahkannya untuk memakan alga atau lumut yang menempel pada tekstur kasar dan halus.
Selain dari itu, ikan sapu-sapu ini juga mempunyai gigi yang tajam, sehingga dapat merobek atau mengoyak mangsanya dengan mudah.
2. Ikan Sapu-Sapu Mudah Beradaptasi
Walaupun ikan sapu-sapu aslinya adalah jenis ikan air tawar yang pada umumnya tinggal di akuarium, nyatanya ikan ini juga dapat bersinggah dimanapun, mau itu di sungai, danau, kolam, hingga payau.
Biasanya ikan sapu-sapu yang tinggal di sungai dapat bertahan dengan cuaca apapun, mau itu musim dingin, panas, hujan, atau kemarau.
Ikan ini justru dapat hidup di sungai yang airnya kering.
Hal ini dapat terjadi, karena ikan ini dapat bernafas lewat kulitnya dan bisa menggeliat di sungai kering untuk mencari tempat yang lebih layak untuk ditinggali.
Di luar air, ikan ini justru masih dapat hidup sampai 30 jam lamanya, karena terdapat simpanan oksigen yang cukup di perutnya.
Apabila tinggal di alam liar, ikan ini justru dapat berkembang biak dengan lebih baik dibanding di berada di dalam akuarium.
3. Ikan Sapu-Sapu Dapat Dikonsumsi
Harga ikan sapu-sapu yang cukup murah menjadikan para penjual makanan memakai campuran ikan ini.
Hebohnya berita ini diakibatkan karena konon ikan sapu-sapu sebenarnya tak layak untuk dimakan. Lantas bagaimana ikan ini tak dapat dimakan?
Ikan sapu-sapu kenyataannya dapat dimakan, tetapi sebelumnya perlu diketahui terlebih dulu habitatnya di mana.
Apabila ikan sapu-sapu tersebut mengandrungi habitat di sungai atau alam liar, sudah tepat ikan tersebut kurang aman untuk dimakan.
Hal ini terjadi karena ikan ini ialah pemakan segala. Sehingga dikhawatirkan apabila di alam liar, ikan ini akan memakan limbah atau kotoran yang dapat berdampak buruk apabila dimakan.