JAKARTA - Kim Jong-un merupakan pemimpin Korea Utara (Korut) yang mulai menjabat pada 11 April 2012. Ia menjadi pimpinan Korut lantaran menggantikan ayahnya, Kim Jong-il.
Ensiklopedia Britannica menyebut, sosok Jong-un tidak banyak diketahui publik. Sejak muda, ia dididik di Internasional School of Berne, Swiss.
Sesudah lulus, pria kelahiran 1984 ini kembali ke negaranya untuk menuntut ilmu di Kim Il-sung National War Collefe, Pyongyang, pada tahun 2002 sampai 2007.
Resmi tamat dari pendidikannya, Kim Jong-un kemudian turut menemani ayahnya dalam berbagai kegiatan, termasuk inspeksi militer.
Jong-un mulai dipersiapkan untuk menggantikan ayahnya sejak tahun 2009. Kala itu, ia sudah terdaftar sebagai kandidat untuk Majelis Rakyat Tertinggi di tahun tersebut.
Pada April 2009, Jong-un diberi kuasa sebagai salah satu petinggi Komisi Pertahanan Nasional atau NDC.
Posisi pemimpin sendiri dipegang oleh Kim Jong-il.
Masyarakat Korut memandang Jong-un sebagai pemuda yang cerdas dan sangat cemerlang. Dirinya bahkan sudah lama diharapkan menjadi Kepala Departemen Keamanan Negara.
Badan inilah yang bertanggung jawab untuk melakukan kontrol politik dan pihak-pihak kontra dengan intelijen.
Ketika Kim Jong-il meninggal pada 2011, rakyat Korea Utara mengalami duka yang sangat mendalam.
Setelahnya, Kim Jong-un hadir menggantikan posisi ayahnya. Selama menjadi pemimpin Korut, ia terkesan lebih memeriahkan tampilan negara tersebut.
Mulai dari menyediakan taman air, resor ski, hingga restoran kelas atas. Tujuannya, untuk memamerkan bahwa Korut adalah negara modern.
Di tengah upaya Jong-un memodernisasi negaranya dengan kecepatan tinggi, justru Korut semakin terkesan tenggelam dan jauh dari dunia luar.
Kontak luar negerinya hanya terbatas pada beberapa negara, salah satunya Jepang. Namun demikian, Kim Jong-un adalah pemimpin yang sangat dicintai dan dielu-elukan masyarakatnya hingga detik ini.
(Natalia Bulan)