Pada kesempatan itu, Menag mengisahkan cerita Gus Dur saat dilengserkan dari kursi presiden.
Saat itu, ada kubu yang mendukung Gus Dur untuk dilengserkan dan ada yang tetap meminta Gus Dur melanjutkan tugasnya sebagai kepala negara.
Mengingat potensi rusuh antarkedua kubu, Gus Dur memilih untuk meninggalkan istana daripada bertahan.
Keputusan ini diambil semata karena Gus Dur sayang kepada kemanusiaan.
Tidak ada satu jabatan-pun yang lebih berharga dari pada kemanusiaan," kenang Menag menirukan ungkapan Gus Dur.