SURABAYA - Rektor Universitas Airlangga (Unair) Profesor Dr. Mohammad Nasih, SE, MT., Ak menanggapi perubahan sistem Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Diketahui, beberapa waktu yang lalu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengumumkan perubahan tersebut saat peluncuran Merdeka Belajar Episode ke-22 pada 7 September yang lalu.
Dalam sistem yang baru, pemerintah menghapus tes mata pelajaran atau Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Menurut Nadiem, materi TKA dalam SBMPTN dirasa sangat membebani peserta didik maupun guru saat ujian dilakukan dengan menggunakan banyak materi daribanyak mata pelajaran yang secara tidak langsung memicu turunnya kualitas pembelajaran.
Tak hanya itu, ada banyak siswa yang harus melakukan bimbingan belajar (bimbel) di luar sekolah.
Profesor Nasih menuturkan bahwa hal tersebut perlu diperinci dan ditinjau ulang, terutama mengenai lintas jurusan. Karena menurutnya, peminatan sejak SLTA tetap perlu dipertimbangkan agar peserta didik dapat mengikuti perkuliahan dengan baik.