Menurut Nadiem, hal ini bisa mendatangkan masalah seperti peserta didik yang tidak punya kesempatan untuk mengeksplorasi minat dan aspirasi kariernya.
Hambatan lainnya adalah seperti mata pelajaran tertentu yang dipertimbangkan dalam SNMPTN. Mata pelajaran lain dianggap menjadi tidak penting dan fokus belajar pun tidak menyeluruh.
Maka dari itu, Mendikbud memberikan perubahan untuk jalur SNMPTN antara lain:
1. Seleksi nasional berdasarkan prestasi berfokus pada pemberian penghargaan yang tinggi atas kesuksesan pembalajaran yang menyeluruh di pendidikan menengah.
Untuk pelaksanaan SNMPTN yang akan datang, kebijakan yang diterapkan yaitu minimal 50% nilai rata-rata seluruh mata pelajaran. Maka semua pelajaran masih ada bobot dan nilainya.
2. Maksimal 50 persen komponen penggali minat dan bakat.
"Dengan perubahan ini, memastikan murid masih mementingkan pembelajaran di jenjang sekolah menengah. Tidak mengabaikan mata pelajaran yang lain tetapi tetap PTN bisa menentukan komposisi antara komponen 1 dan 2," jelas Nadiem.
Menurutnya, penentuan ini dapat berbeda antarprodi dalam PTN yang sama.