JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mendorong perguruan tinggi untuk mendesain skema pendidikan yang bisa menjadikan lulusannya mempunyai mental pengusaha.
Diketahui, di tahun 2030 Indonesia akan memasuki masa puncak bonus demografi. Di tahun tersebut, jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) produktif akan lebih besar daripada yang non produktif.
Di satu sisi, bonus demografi adalah anugerah karena angkatan kerja produktif Indonesia melimpah. Namun, di sisi lain, bonus demografi juga terdapat tantangan besar. Sehingga, pemerintah pun setidaknya menyediakan 3,6 juta lapangan pekerjaan tiap tahunnya. Akan tetapi, menurut Muhadjir, hal itu cukup sulit untuk dipenuhi oleh pemerintah saja.
“Karena kalau mengandalkan pemerintah harus menyiapkan 3,6 juta lapangan kerja per tahun sangat tidak mungkin. Kondisi industri kita belum sebagus negara maju,” kata Muhadjir dikutip dari pidatonya saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Dies Natalis Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Ke-21, kemarin.
Karenanya, Muhadjir mendorong anak-anak muda untuk memiliki mental pengusaha adalah pilihan tepat untuk memanfaatkan bonus demografi. “Pilihan paling rasional yaitu mendorong anak-anak muda untuk terjun ke dunia usaha untuk mandiri. Menjadi employer bukan employee. Itu idealnya,” ujar Muhadjir.
“Karena itu saya mohon mahasiswa dibekali kecakapan, keterampilan, dan keahlian yang memadai. Dan harus ditanamkan betul mental sejak dini bahwa mereka bukan mental pencari kerja tapi menjadi pioneer pencipta lapangan kerja,” ucapnya.