Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UIN Salatiga Terima Mahasiswa Baru 3.050 Orang, Ada yang Berasal dari Papua

UIN Salatiga Terima Mahasiswa Baru 3.050 Orang, Ada yang Berasal dari Papua
Rektor UIN Salatiga Zakiyuddin Baedlowi saat menyambut para mahasiswa baru di kampus, Selasa (23/8/2022)/Angga Rosa
A
A
A

SALATIGA - Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga tahun ini menerima sebanyak 3.050 mahasiswa baru. Beberapa di antaranya berasal dari Papua.

Ribuan mahasiswa tersebut mengikuti Program Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) pada Selasa (23/8/2022).

Tema yang diusung pada tahun ini adalah Penguatan Intelektual Moderasi Islam dalam Merawat Nilai-Nilai Wasathiyah dan Ukhuwan Watahaniyah untuk Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.

"Selamat datang dan menjadi warga baru UIN Salatiga. diumur IAIN yang ke-8, kita bisa berubah menjadi UIN. Patut kita syukuri, karena dengan menjadi universitas kita memiliki peluang besar, dan peluang berinteraksi dengan jurusan dan fakultas umum," sambut Rektor UIN Salatiga Zakiyuddin Baedlowi.

Dia mengatakan, dengan menjadi universitas, UIN akan lebih terbuka dan berkenalan dengan keilmuan sains juga teknologi. Sebagai mahasiswa baru harus memahami visi dan misi UIN.

"Kita baru saja menerima mahasiswa Kaimana Papua. Hal ini adalah wujud kita dalam membuka diri terhadap keberagaman. Menghargai dan menghormati itu bukan perkara mudah. Kita ingin dari UIN ini tumbuh agen keteladanan di setiap bidang yang dikuasainya. Kita sedang jajaki perjanjian dengan perbankan terkait program student loan agar mahasiswa yang belum bisa bayar kuliah bisa diberikan pinjaman," ujarnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Salatiga Sinoeng N Rachmadi memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru.

Dia menuturkan para mahasiswa baru boleh mengeluh, menangis, dan bersedih. Tetapi jangan lama-lama, segera bangkit.

"Rendah hatilah agar tidak ada yang merendahkanmu. Jangan mendendam orang yang bersalah bukan berarti membenarkan," tutur Sinoeng.

Ditemui terpisah, Kurnia Aranda Putri mahasiswa baru asal Jakarta mengaku senang dengan suasana yang familier.

"Lebih enak di sini, terus ada kakak angkatan di sini," tutur Kurnia.

Di antara ribuan mahasiswa baru, terdapat Richo Wahyudianto dari Ambarawa menjadi salah satu difabel yang turut kuliah. Dia memakai kursi roda dan mengambil Fakultas Ushuluddin.

(Natalia Bulan)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement