Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Daftar Tokoh-Tokoh Muda yang Terlibat Dalam Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok

Andika Shaputra , Jurnalis-Rabu, 17 Agustus 2022 |09:33 WIB
Daftar Tokoh-Tokoh Muda yang Terlibat Dalam Penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok
Sukarni Kartodiwirjo/Sindonews
A
A
A

Ia tergabung dengan Indonesia Muda. Ketika di Indonesia Muda, Sukarni pernah ditugaskan ke Bandung guna mengikuti sekolah pengkaderan.

Jelang akhir pemerintahan Belanda, Sukarni ditangkap Belanda.

Ketika Jepang berkuasa, Sukarni menjadi salah satu tokoh politik yang dibebaskan oleh Jepang.

Di masa kependudukan Jepang ini, Sukarni bersama tokoh muda lainnya membentuk Angkatan Baru Indonesia. Masuk akhir Perang Dunia II, terdapat dua kubu di kalangan pejuang, yaitu kelompok tua dan kelompok muda.

Kelompok tua yang dipimpin oleh Soekarno dan Hatta berupaya dengan langkah terukur untuk menentukan kemerdekaan. Sementara kelompok muda, di mana ada Sukarni, ingin agar proklamasi kemerdekaan segera diumumkan.

Desakan kelompok muda ini makin santer ketika mendengar kabar penyerahan Jepang pada 15 Agustus 1945.

Sukarni pun mengusulkan para pemuda untuk dapat mengatasi situasi. Sukarni bersama para pemuda lainnya memutuskan untuk menculik Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945. Pada 1971, Sukarni meninggal dunia dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

2. Chaerul Saleh

 

Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, 13 September 1916. Pada usia 8 tahun, ia ikut dengan sang ayah dan bersekolah di ELS. Selesai di ELS, ia melanjutkan ke HBS. Pada 1937, Chaerul Saleh melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi Hukum, Jakarta.

Kemudian pada 1952-1955, Chaerul kuliah jurusan hukum di Universitas Bonn, Jerman. Ketika masa kependudukan Jepang, ia menjadi anggota Seinendan serta anggota Angkatan Muda Indonesia.

Selain itu, ia juga menjadi anggota Putera (Pusat Tenaga Rakyat).

Keberaniannya muncul jelang runtuhnya kekuasaan Jepang pada 1945.

Saat itu, Chaerul Saleh mengajak teman-temannya untuk menentang kelompok tua. Ia juga menolak ikut menjadi anggota BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia).

Tak hanya itu, ia juga adalah tokoh kelompok muda yang berada di balik aksi penculikan Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok.

Chaerul juga mempunyai posisi penting seperti Wakil Perdana Menteri III pada 1963. Pada 1966, ia ditangkap dan ditahan, hingga akhirnya pada Februari 1967 mengembuskan napas terakhir.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement