5. Pahlawan Baru
Tegap ku berdiri di bawah Sang Saka
Tengadah ku di bawah kibaran bendera
Lamun ku seakan mengelabuhi waktu
Mengenang jasamu di masa lalu
Dia yang selalu memeluk senapan
Sontak berlari dengan kaki telanjang
Keringat dan debu saling membaur
Berdiri menantang di medan tempur
Dia yang rebah terbujur kaku
Mengucur darah oleh tembusan peluru
Dalam bisikan seraya berkata Merdeka!!!
Dia telah gugur
Pahlawanku telah gugur
Semesta berduka oleh karna mu
Berjuta doa menyertai mu
Kini aku di sini
Di tempat ku berdiri
Ku penuhi harapan mu untuk negeri
Dengan semangat yang menggebu
Bulat sudah tekadku
Menjadi pahlawan baru
6. Senyum Para Pahlawan
Peluh bercucuran dari tubuhmu
Darah tak hentinya mengalir dalam nadimu
Api semangat seakan berkobar abadi
Tidak berhenti walau terluka
Semangat juang meliputi
Demi tercapainya harapan dan kemerdekaan
Segenap jiwa ragamu bertekad membara
Dengan tegap dan gagah kau berdiri di barisan terdepan
Tak penting semua kesakitan kau alami
Demi bumi Ibu Pertiwi
Kini kau telah tiada
Beristirahat tenang di alam berbeda
Engkau dapat melihat senyum anak bangsa
Terbebas dari belenggu kaum penjajah
Kini dari atas sana
Engkau mungkin hanya bisa memanjatkan doa
Agar semua tetap aman dan sentosa
7. Untukmu Pahlawan Indonesiaku
Demi negeri…
Engkau korbankan waktumu
Demi bangsa…
Rela kau taruhkan nyawamu
Maut mengadang di depan
Kau bilang itu hiburan
Tampak raut wajahmu
Tak segelintir rasa takut
Semangat membara di jiwamu
Taklukkan mereka penghalang negri
Hari-harimu diwarnai
Pembunuhan dan pembantaian
Dan dihiasi bunga-bunga api
Mengalir sungai darah di sekitarmu
Bahkan tak jarang mata air darah itu
Yang muncul dari tubuhmu
Namun tak dapat…
Runtuhkan tebing semangat juangmu
Bambu runcing yang setia menemanimu
Kaki telanjang yang tak beralas
Pakaian dengan seribu wangian
Basah di badan kering pun di badan
Yang kini mengantarkan Indonesia
Ke dalam istana kemerdekaan
(Natalia Bulan)