Moeldoko kemudian membagi kedalam 5 tantangan perubahan bagi generasi muda, yaitu mampu adaptif dengan perubahan yang cepat, mampu membangun kecepatan di segala sisi, berani mengambil resiko, siap menghadapi kompleksitas, dan siap merespon kejutan-kejutan.
“Sekarang ini persaingan yang terjadi bukan antara negara maju dan berkembang, melainkan antara negara yang cepat dan lambat,” tambahnya.
Lima Visi Indonesia
Lebih lanjut, Moeldoko juga menyampaikan 5 visi Indonesia yang dicanangkan Jokowi, meliputi pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi, dan transformasi ekonomi.
Terkait pembangunan infrastruktur, saat ini pembangunan di Indonesia tidak lagi jawa sentris, melainkan Indonesia sentris. Ini dapat dilihat dari pembangunan yang telah mengarah ke bagian timur dan tengah Indonesia. Moeldoko mengatakan bahwa pembangunan-pembangunan tersebut tidak terlepas dari peran investor.
“Uang kita sedikit, kita tidak bisa membangun. Untuk itu perlu investor. Selain itu, pembangunan tadi juga bisa membuka lapangan pekerjaan baru,” tutur Moeldoko.
Bela Negara dengan Inovasi
Menurut Moeldoko, bela negara yang terbangun di dalam jiwa lebih penting dari memegang senjata.
“Bela negara bukan persoalan memegang senjata. Tapi membangun jiwa, karakter,” tuturnya.
Ia juga menyinggung sedikit terkait wawasan kebangsaan dan bagaimana generasi penerus bangsa ini harus melihat Indonesia tidak hanya dari satu sisi saja supaya bisa menjadi pemimpin yang utuh.