Menurut dia, yang pasti adalah dari kegiatan ini akan menghasilkan komitmen untuk menyadarkan masyarakat bahwa gempa bumi dan tsunami ini harus diantisipasi dan diwaspadai melalui gerakan Desa Tangguh.
Sholakhudin menambahkan bahwa saat ini pihaknya sudah melakukan survey di tiga (3) Kelurahan yakni, Kota Baru, Kotauneng dan Beru untuk Komunitas Tsunami Ready.
Dijelaskan bahwa, Komunitas Tsunami Ready ini akan didampingi untuk diajukan agar bisa disertifikasi di UNESCO-IOC.
Komunitas Tsunami Ready (Tsunami Ready Community) sendiri merupakan Program Peningkatan kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman tsunami dengan berbasis pada 12 indikator yang telah ditetapkan UNESCO-IOC.
Lebih lanjut Sholakhudin menyampaikan bahwa Komunitas ini merupakan, Komunitas Desa Tangguh Bencana yang bisa menghadapi adanya Bencana secara mandiri.
Sehingga ia berharap agar melalui Komunitas Tsunami Ready, masyarakat Kabupaten Sikka mampu menghadapi bencana secara mandiri yang dimulai dari Desanya.