JAKARTA - Berita duka datang dari dunia sastra, Harimurti Kridalaksana, Pakar Sastra dari Universitas Indonesia (UI) meninggal dunia hari ini.
Berdasarkan informasi yang diterima Okezone, pria berusia 82 tahun tersebut meninggal pada pukul 03.49 WIB dini hari.
Jenazah akan langsung dikremasi di hari yang sama pada pukul 15.00 WIB Krematorium Oasis, Tangerang.
Belum diketahui penyebab kematian sang pakar ini apa, saat artikel ini ditulis, Okezone sedang berusaha mengonfirmasi ke pihak keluarga namun belum ada balasan.
Diketahui, sosok yang bernama lengkap Raden Mas Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana ini lahir di Ungaran, Jawa Tengah, 23 Desember 1939.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Fakultas Sastra UI pada tahun 1963, kemudian pada tahun 1987 Harimurti memperoleh gelar doktor Ilmu Sastra di Johan Wolfgang Goethe Universitat, Jerman.
Perjalanan kariernya, ia pernah mengajar di UI, Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Universitas Trisakti Jakarta, Akademi Hukum Militer, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Universitas Gadjah Mada, serta universitas di Frankurt, Napoli, Kuala Lumpur, dan Bangkok.
Harimurti juga sosok yang aktif dalam berorganisasi, antara lain sebagai Ketua Jurusan Sastra Indonesia, Kepala Pusat Leksikologi dan Leksikografi, dan Koordinator Bidang Ilmu Budaya Program Pascasarjana di UI, anggota organisasi ilmiah seperti Linguistic Society of America, Societas Linguistica Europia, Royal Asiatic Society, dan Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia.
Harimurti telah menulis sekitar 100-an makalah dan lebih dari 20 buku kebahasaan. Beberapa buku yang pernah ia tulis antara lain Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia (1986), Beberapa Masalah Linguistik Indonesia (1978), Kamus Sinonim Bahasa Indonesia (1989), Beberapa Prinsip Peraduan Leksem dalam Bahasa Indonesia (1988), Masa Lampau Bahasa Indonesia: Sebuah Bunga Rampai (1991), Kamus Linguistik (1993), Introduction to Word Formation and Word Classes in Indonesian, dan Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis (2022).
Ia juga pernah menjadi editor Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Kedua dan Kamus Mandarin-Indonesia.
(Natalia Bulan)