Di masa pandemi ini, ketertarikannya di dunia kesehatan semakin besar setelah adanya Covid-19 dan memutuskan untuk mendaftar kuliah jenjang master di luar negeri.
“Aku nyari-nyari. Nah, kebetulan lima kampus untuk public health yang paling bagus di dunia itu ada di Amerika Serikat semua. Akhirnya aku apply di kampus peringkat pertama, kedua, dan ketiga. Tiga-tiganya keterima dan paling cocok yang ada di Harvard,” jelasnya.
Celline juga menceritakan bahwa meski saat ini teah menyandang sebagai seorang ibu, hal tersebut tidak menghambatnya untuk terus berkembang dan menimba ilmu kembali.
Salah satunya dengan mempersiapkan diri untuk studi S3.
Selain itu, ia juga terus menulis dengan mempublikasikan beberapa artikel dan op-eds di media massa, serta mempublikasikan penelitian di jurnal-jurnal interasional.
Tidak hanya itu, Celline menceritakan bahwa ia juga berusaha untuk menyeimbangkan hidupnya dengan berolahraga marathon dan yoga.
“Aku juga lagi fokus ke isu kesetaraan gender dalam pendidikan. Salah satu kegiatan yang aku kembangin adalah membuat beasiswa perempuan kerja sama dengan Kitabisa, serta mentorship program untuk perempuan nantinya,” jelas Celline. Hal ini juga tampak pada kegiatan-kegiatan yang ia bagikan dalam media sosialnya.
Berprestasi di usia muda serta memiliki mimpi besar tentu membutuhkan usaha dan perjuangan yang besar serta kiat-kiat yang telah ia persiapkan dengan matang.