Akibatnya, remaja mengalihkan konflik itu dengan mencari kesenangan atau pengakuan di tempat lain.
Wiwin menjelaskan bahwa orangtua perlu menyadari bahwa mendampingi perkembangan remaja tidak dapat disamakan begitu saja dengan mengasuh anak-anak.
Mengingat, setiap tahapan memiliki kekhasan karakteristik dan kebutuhan masing-masing. Untuk itu, orang tua perlu melakukan berbagai penyesuaian.
“Pendampingan yang mendukung perkembangan kemampuan berpikir remaja perlu dilakukan dengan memperbanyak ruang dialog dan diskusi, dengan meluaskan pula topik pembicaraan yang dapat memberikan stimulasi lebih dan memperkaya pengetahuan remaja dengan berbagai macam wawasan,” terangnya.
Peran Lingkungan Sekitar
Selain orang ua dan keluarga, mengutip Teori Ekologi oleh Bronfenbrenner, Wiwin menegaskan bahwa sekolah yang di dalamnya terdapat guru dan teman sebaya adalah bagian dari mikrosistem tumbuh kembang individu yang perlu dioptimalkan peran-peran positifnya dalam tumbuh kembang remaja.
(Natalia Bulan)