JAKARTA - Sejumlah pejabat penting berkunjung sekolah Alam Matoa di Depok, Jawa Barat pada hari Kamis (16/6/2022) untuk memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia dan Hari Laut Sedunia.
Mereka diantaranya, Kepala Perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Indonesia Valerie Julliand, Kepala Perwakilan Badan Pangan Pertanian (FAO) di Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal, Kepala Pusat Riset Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Yayan Hikmayani dan fokal point Global Environment (GEF) Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Dida Migfar.
Sekolah Alam Matoa merupakan sekolah dasar yang menyoroti alam dan keanekaragaman hayati Indonesia dalam kurikulumnya.
Sekitar 60 siswa dan guru berkumpul dan melakukan aktivitas bersama-sama pejabat PBB dan pemerintah Indonesia untuk memperingati hari ini dengan menanam pohon, melepas ikan, dan melakukan berbagai kegiatan yang berfokus pada konservasi.
Acara ini ditayangkan secara langsung pada channel youtube PBB di Indonesia dan channel youtube Sobat Pangan FAO Indonesia.
“Melindungi planet ini benar-benar dimulai dengan mencintai planet dan semua spesies yang bergantung padanya,” kata Kepala Perwakilan PBB Valerie Julliand kepada hadirin yang terdiri dari anak-anak berusia 5 hingga 12 tahun yang duduk di halaman sekolah.
“Dan itu dimulai dengan menikmati alam bebas, merasakan bumi bernafas bersama kita.”
Setelah mengajukan pertanyaan kepada pejabat PBB dan pejabat pemerintah, siswa bergabung dengan tur virtual Cagar Biosfer Rinjani UNESCO di Lombok, ekosistem pegunungan tropis yang unik yang menjadi rumah bagi 447 spesies pohon dan 154 spesies burung.
Beberapa memainkan board game UNESCO Tsunami Ready dan masuk ke dalam video animasi melalui Virtual Reality. Alat-alat ini, yang dikembangkan oleh UNESCO-IOC Indian Ocean Tsunami Information Center (IOTIC) dan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BKMG) ini dirancang untuk membangun ketahanan bencana masyarakat dan mempersiapkan mereka untuk merespons bencana alam, seperti tsunami dengan lebih baik.