Setelah lulus dari HIS, ia masuk ke MULO (Meer Uitgebreid Lager Onderwijs), yang merupakan sekolah dengan campuran bahasa Belanda. Pada usia 12 tahun, Bung Tomo mengundurkan diri dari MULO.
Kemudian ia melanjutkan pendidikannya di HBS (Hoogere Burgerschool) melalui korespondensi. Bung Tomo lulus secara tidak resmi dari HBS.
Untuk mengganti pendidikan formalnya itu, Bung Tomo lalu bergabung dengan Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI).
Di sini Bung Tomo mendapatkan banyak semangat nasionalisme dan perjuangan.
Ia mulai aktif dalam gerakan sosial kemasyarakatan, kepemudaan, dan perjuangan. Bung Tomo berhasil meraih tingkat Pandu Garuda di KBI pada usia 17 tahun dan mulai dikenal banyak orang. Selain aktif dalam kegiatan kepanduan, Bung Tomo juga suka menulis dan pernah bekerja sebagai jurnalis.