"Sedangkan kita yah, kalau sudah makan harus banget minum karena tenggorokan kan seret ya," tambahnya.
Berlanjut ke mahasiswi kedua yang menggunakan jilbab coklat dan berbaju hitam.
Menurutnya, hal yang membuatnya culture shock di China adalah cara berpacaran orang setempat di sana.
Menurutnya, orang-orang di China ketika menjalin hubungan asmara itu sangat terbuka dan kelihatan di depan umum sekalipun.
"Jadi di sini tuh lebih terbuka sih, mereka tuh kayak mengungkapkan kasih sayangnya keliatan gitu," jawabnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa gaya berpacaran orang di China memang cenderung ke banyak sentuhan fisik. Jadi tak heran jika dii tengah umum bertemu dengan pasangan-pasangan yang berpelukan hingga melakukan sentuhan fisik yang lainnya.
Kedua mahasiswi yang mengambil jurusan Farmasi ini juga menambahkan bahwa belajar Bahasa Mandarin itu terbilang sulit karena bahasa tersebut memang memiliki tingkat kesulitan yang cukup tinggi mengingat banyak hal yang harus dipelajari seperti aksara Mandarin hingga nada-nada pengucapan kata Mandarinnya.
"Susah banget, karena ada banyak kosa kata baru, ada nada juga, kalau salah nada artinya bisa berbeda," ungkap mereka.