JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membagikan kisahnya saat mengikuti pertukaran pelajar di Amerika Serikat yang diselenggarakan American Field Services (AFS). Saat itu, dia duduk di bangku SMAN 2 Yogyakarta .
 (Baca juga: Bertemu Mendag Inggris, Anies Jajaki Kerja Sama Pembangunan MRT)
“Pada saat SMA, saya pernah ikut pertukaran pelajar. Dapat tempatnya di Amerika Serikat. Karena saya berasal dari keluarga religius di Jogja, Muslim religius, AFS di sana menempatkan saya di keluarga religius juga, yaitu Roman Chatolics (Katolik Roma),” kata Anies dikutip dalam sebuah tayangan yang diunggah akun @El Campo, Sabtu (14/5/2022).
Mantan Mendikbud itu disana mendapat pengalaman berharga yang didapatnya dari ibu angkatnya di Amerika Serikat.
“Tinggal dengan keluarga itu dan ibu angkat saya adalah koordinator pendidikan di Gereja Katolik. Kompleks kan? Apa yang terjadi. Ibu saya yang paling banyak melatih saya untuk bisa bicara. Karena beliau menjadi promotor, apa yang beliau lakukan? Saya diajak ke gerejanya bukan untuk ikut misanya,” ujar dia.
“Di sana ruang gereja di lantai atas dan bawahnya ruang hall kosong. Setelah selesai acara kebaktian, lalu di bawah ada sarapan pagi. Saya selalu ikut sarapan paginya. Ngobrol dengan semuanya. Kebaktiannya, mohon maaf saya nggak ikut. Misanya nggak ikut, tapi ikut ngobrolnya. Kenapa? Ibu saya bilang, Nies.. if you join this, kalau kamu ikut gabung, akan ketemu semua orang,” lanjut Anies.
“Dan apa yang terjadi? Pada saat itu 1988 orang tidak tahu banyak tentang Indonesia dan tentang Islam. Banyak orang lalu bertanya banyak kepadanya,” sambung Anies.
“Apa yang dikerjakan ibu saya? Saya digilir bicara dari gereja ke gereja menjelaskan tentang Islam di Amerika Serikat. Diputer. Yang muter siapa? Yang muter ibu angkat saya yang menjadi koordinator pendidikan di Gereja Katolik Roma. Apa yang terjadi bapak ibu sekalian. Yang terjadi, itulah interaksinya level grassroot,” kata Anies.
Kisah lama itu rupanya diingat juga oleh salah seorang kawannya di Amerika Serikat. Suatu ketika kawannya itu melihat Anies muncul dalam sebuah berita di media massa.
“Dia melihat saya muncul di berita begitu. Lalu dia bilang, rasanya kok pernah melihat orang itu. Selanjutnya dikirimkan fotonya ketika kami bersama-sama pada 1988 itu,” ujar Anies.