“Lebih berat lagi itu gimana bisa bertahan untuk kebutuhan sehari-hari dan lain-lain termasuk pengeluaran untuk publikasi dan berbagai dana lain seperti asuransi, makan sehari-hari transportasi,” ujarnya.
Ia juga tinggal di asrama sekamar dengan 4 orang. “fasilitas asrama yang dikasih juga tidak kondusif sebenarnya untuk belajar, tapi terus berusaha dan berjuang sampai pada saat ini,” tuturnya.
Munadhil yang juga Dosen FISIP UPN Jakarta ini berharap pemerintah Indonesia ikut mengelola secara G to G beasiswa yang di berikan Pemerintah Rusia setiap tahunnya agar bisa turut andil mendukungnya secara finansial.
“Ke depan saya berharap pemerintah bisa hadir, kuota beasiswa tiap tahun besar 250 orang. Buat kita S3 butuh banyak kebutuhan dalam proses pendidikan termasuk dana penelitian dan dana untuk publikasi, besar sekali!,” tuturnya.
Baca juga: Viral Selebritas Rusia Ramai-Ramai Gunting Tas Mahal Chanel, Ini Penyebabnya
(Fakhrizal Fakhri )