 
                
JAKARTA - Zahra Meidina Matondang, salah satu peserta SNMPTN 2022 yang berhasil lulus masuk Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI). Rasa gembira, bahagia menyelimutinya karena tak menyangka masuk fakultas di universitas yang menjadi impian banyak orang.
Kerja keras Zahra semasa menempuh pendidikan dari sekolah dasar hingga menengah atas terbayarkan. Didampingi ibunda, Zahra melihat namanya lulus dalam pengumuman hasil SNMPTN 2022.
Banyak yang harus dilewati Zahra untuk bisa lulus SNMPTN. Ia menceritakan kalau dirinya sekolah di Labschool Kebayoran. Di SMA-nya itu, bagi Zahra persaingannya sangat ketat.
Baca Juga: Pengumuman Hasil SNMPTN 2022, Cek di Sini
Pada awalnya, Zahra tidak memikirkan untuk mendapatkan rangking di sekolah. Ia hanya berusaha untuk melakukan yang terbaik. "Alhamdulillah-nya di semester 1 dapat rangking 1," ceritanya kepada Okezone, Selasa (29/3/2022).
Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia menjadi tantangan baru bagi Zahra. Ia harus beradaptasi dengan pola belajar mengajar di masa pandemi yang diterapkan secara daring atau online.
"Kan tiba-tiba online kan ya, pas online itu saya masih keteteran karena belum biasa, terus akhirnya rangking saya turun," ujarnya.
Seiring waktu, Zahra masuk OSIS. Setelah masuk ke dalam organisasi tersebut, Zahra menjadi lebih disiplin dalam mengatur waktu, termasuk waktu untuk belajar.
Baca Juga: Pengumuman Hasil SNMPTN 2022, 5 Provinsi Ini Persaingannya Super Ketat
Memilih FK UI, Zahra ternyata awalnya tak ingin menjadi dokter selayaknya anak-anak dengan cita-cita yang kerap berubah. Diakuinya sempat ingin menjadi dokter saat dirinya duduk di kelas 9, namun dirinya ragu dengan kemampuannya untuk menjadi dokter.
"Tapi pas kelas 10 akhir baru saya kayaknya pengen deh jadi dokter. Terus akhirnya mulai belajar lebih giat lagi. Apalagi pas masuk OSIS, terus lebih giat lagi lebih giat lagi, Alhamdulillahnya ya keterima di FK UI," katanya.
Di mata Zahra, menjadi seorang dokter bukan hanya keren. Lebih dari itu, dirinya bisa bermanfaat bagi orang lain. Mengingat Zahra sempat berpikir selama hidup dia akan berbuat apa yang bisa bermanfaat untuk sekelilingnya.
"Saya mikir bertahun-tahun saya hidup itu ngapain aja sih, paling-paling saya bantuin ibu saya ngapain, atau saya bantuin adik saya ngerjain PR, apa yang sudah saya lakuin buat sekeliling saya? Saya mikirnya kalau saya jadi dokter bisa bermanfaat bagi orang lain, apalagi ditambah pelajaran yang suka itu biologi dan kimia. Jadi, menyambungkan antara apa yang saya pengen dengan apa yang saya bisa," jelasnya.
Zahra menambahkan, ke depan setelah dirinya menjadi mahasiswi di FK UI akan berusaha berprestasi sekaligus mempertahankan prestasinya selama di SMA. Kemudian, semoga ilmu yang didapatnya bisa bermanfaat bagi orang lain.
"Semoga saya lebih bisa berprestasi di FK UI mempertahankan prestasi saya di SMA, semoga juga ilmu saya bisa bermanfaat bagi orang lain dan juga seperti tadi sya bilang ingin bermanfaat bagi sekeliling saya bisa tercapai," katanya.
Kelulusan Zahra juga membuat bahagia orang-orang di sekelilingnya, tak terkecuali orangtuanya. Begitu yang dirasakan ibunda Zahra, Lubba Rosita, yang merasa senang dan bangga anaknya masuk FK UI.
Bagi Ibunda, Zahra merupakan anak rajin dan masu berjuang untuk menggapai cita-citanya. "Sosok Zahra, anak yang ulet , mau berusaha berjuang untuk mendapatkan yang terbaik. Dia juga senang berbagi ilmu," kata ibunda Zahra.
Sebagai seorang ibu, Lubba menyampaikan harapan sederhana untuk yang yang disayanginya itu. "Harapan dan doa saya semoga ilmu yang Zahra peroleh nantinya bisa bermanfaat bagi semua orang," pungkasnya.
(Arief Setyadi )