Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan?

Komaruddin Bagja , Jurnalis-Jum'at, 25 Februari 2022 |15:13 WIB
Bagaimana Penerapan Pancasila sebagai Dasar Negara pada Masa Awal Kemerdekaan?
Illustrasi (foto: dok Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Bagaimanakah penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan? Mari kita bahas di bawah ini ya.

Sama-sama kita ketahui Pancasila merupakan salah satu dasar negara Republik Indonesia. Sejak kelahirannya pada 1 Juni 1945, Pancasila sempat beberapa mengalami perubahan saat masih bernama Piagam Jakarta.

Awal-awal kemerdekaan Indonesia tidak selalu mulus. Ada saja pihak-pihak yang tidak senang dengan kabar kemerdekaan. Berbagai paham dan aliran muncul untuk menggoyang keutuhan bangsa ini.

Pemberontakan PKI

Pemberontakan oleh partai PKI ini terjadi di tanggal 18 September 1948 yang dipimpin oleh Muso di Madiun. Setelah Indonesia merdeka, pemberontakan tersebut menjadi pemberontakan besar pertama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia.

Mereka ingin mendirikan negara baru berpaham Komunis. Bahkan mereka hendak mendirikan Negara Soviet Indonesia. Di mata para anggota PKI, Pancasila tidak cocok diterapkan di Indonesia, karena bagi mereka hanya paham komunislah yang dapat berdiri tegak di bumi Nusantara ini.

Meskipun begitu, Muso selaku tokoh komunis di Indonesia sudah terbunuh dan pemerintah Indonesia mulai mengawasi setiap gerak gerik PKI itu. Karena jika dibiarkan, mereka akan menguasai Indonesia dengan segala cara bahkan dengan perang sekalipun.

Pemberontakan DI/TII

Selain digoyang dari sisi kiri atau komunis, Indonesia khususnya Pancasila pun disikat oleh pihak lain pada tanggal 7 Agustus 1949, pemberontakan DI/TII berlangsung di bawah pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.

Inti dari pemberontakan itu adalah untuk mengganti ideologi Pancasila menjadi syariat Islam. Biarpun Indonesia diisi oleh mayoritas umat Islam, namun harapan bapak bangsa bahwa NKRI harus menjadi rumah yang teduh bagi siapapun penganut agama dan paham lainnya.

Pada akhirnya pemberontakan tersebut tidak berlangsung mulus. Kartosuwiryo dan semua pengikutnya kemudian ditangkap pada tanggal 4 Juni di tahun 1962.

Pemberontakan RMS

Pemberontakan RMS merupakan sebuah tragedi pemberontakan yang dipimpin oleh Christian Robert Steven Soumokil dengan tujuan untuk membentuk negara sendiri yang berdiri pada tanggal 25 April 1950.

Adapun Negara yang akan didirikan terdiri atas pulau Seram, Ambon dan Buru. Akan tetapi upaya pemberontakan tersebut dikalahkan tentara Indonesia untuk wilayah Buru dan Ambon. Akan tetapi pemberontakan di Seram masih terus berlanjut sampai Desember 1963.

Permesta

Agenda pemberontakan Permesta dilakukan oleh Sjarifuddin Prawiranegara dan juga Ventje Sumual yang diselenggarakan pada 1957 – 1958. Pemberontakan ini terjadi di wilayah Sulawesi dan Sumatera yang merupakan bentuk koreksi terhadap pemerintahan pusat di era Presiden Sukarno.

Munculnya Permesta menjadi wadah barisan sakit hati atas kekecewaan pemerintah yang tidak memperhatikan urusan daerah.

Angkatan Perang Ratu Adil (APRA)

APRA adalah suatu aspek milisi yang berdiri pada tanggal 15 Januari 1949 oleh Kapten KNIL Raymond Westerling. Pemberontakan yang terjadi oleh APRA terjadi pada tanggal 23 Januari 1950 dengan menyerang dan menduduki Bandung serta menguasai markas Staf Divisi Siliwangi.

Gerakan yang dilakukan oleh APRA dengan tujuan mempertahankan bentuk negara federal Indonesia dan memiliki tentara sendiri bagi negara – negara RIS (Republik Indonesia Serikat).

Begitu banyak bukan paham yang hendak menggantikan Pancasila?

Itulah gambaran penerapan Pancasila sebagai dasar negara pada masa awal kemerdekaan.

(Awaludin)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement