SEMARANG – Untuk membantu masyarakat desa yang menderita hipertensi, mahasiswa sebuah universitas Universitas PGRI (UPGRI) Semarang meramu minuman herbal penurun tekanan darah. Aksi mahasiswa ini disambut gembira masyarakat karena bahan herbal untuk membuat ramuan menyehatkan ini mudah didapat.
Para mahasiswa yang sedang melakukan kuliah kerja nyata (KKN) di Kelurahan Kudu, Semarang mengedukasi warga dan ibu-ibu PKK dengan memberikan pembelajaran ramuan obat hipertensi dengan bahan herbal.
BACA JUGA: Ratusan Mahasiswa Baru Universitas PGRI Semarang Buat Hand Sanitizer Berbahan Herbal
Mereka membuat tiga minuman obat hipertensi dengan tiga bahan herbal. Ramuan pertama berbahan kunyit, belimbing wuluh dan kayu manis, minuman kedua berbahan mengkudu, sedangkan yang ketiga berbahan daun seledri.
Untuk membuat minuman pertama, bahan-bahan kunyit, kayu manis, serta belimbing wuluh direbus dengan dua gelas air dan setelah air menyusut menjadi satu gelas, hasil rebusan kemudian disaring. Ramuan tiga bahan herbal ini dipercaya bisa menurunkan tekanan darah.
BACA JUGA: 5 Ramuan Herbal Ini Bisa Bantu Lawan Kanker Loh
Kunyit mengandung minyak atsiri, kurkumin, kalsum, yang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi. Sedangkan belimbing wuluh mengandung banyak nutrisi, memberikan efek analgetik, antiradang, dan diuretik sehingga bisa menungkatkan pengeluaran empedu. Kayu manis bermanfaat untu membantu melebarkan dan mengendurkan pembuluh darah.
Daun seledri yang menjadi bahan minuman kedua juga memiliki manfaat untuk menurunkan tekanan darah. Cara mengolahnya minuman ini mudah, cukup dengan memblender daun seledri bersama air untuk diminum. Jika dikonsumsi secara teratur minuman ini diyakini dapat menurunkan hipertensi.
Warga, terutama para ibu-ibu menyambut baik edukasi dari program KKN mahasiwa UPGRI ini.
KKN yang digelar di Kelurahan Kudu ini merupakan KKN tematik. Sebelum datang ke lokasi, mahasiwa melakukan survei tentang permasalahan yang dihadapi warga. Dari hasil survei diketahui warga Kelurahan Kudu banyak menderita hipertensi.
Utuk mengetahui hasil KKN, pihak universitas akan melakukan evaluasi. Diharapkan pengetahuan yang disalurkan mahasiswa dapat diterapkan oleh warga dan membuahkan hasil positif pada kesehatan warga.
(Rahman Asmardika)