JAKARTA - Sebanyak 1.492 mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, jadi peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik UNS Membangun Desa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) periode Februari-Juli 2022.
Rektor UNS Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengatakan, KKN Tematik UNS Membangun Desa menjadi esensi sekaligus mandat bagi mahasiswa dalam memadukan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama berkuliah dengan kondisi atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.
Dengan sifat idealismenya, mahasiswa menjadi salah satu aset negara yang sangat penting di dalam melakukan pergerakan dan perubahan. Prof. Jamal turut mendorong peran dan fungsi mahasiswa untuk mampu berkontribusi dalam pembangunan.
โPeran dan fungsi seorang mahasiswa, tidak hanya belajar dan sukses kuliah saja, namun dengan kekayaan ilmu, ide dan keterampilanya, mahasiswa juga harus menjadi sosok yang aktif berkontribusi untuk kepentingan pembangunan dan kemajuan bangsa,โ katanya melansir laman resmi UNS di uns.ac.id, Rabu (19/1/2022).
KKN Tematik UNS Membangun Desa sebagai salah satu dari kesembilan aktivitas MBKM mengisyaratkan bahwa pembelajaran dapat terjadi dimanapun, termasuk di lingkungan masyarakat.
Baca Juga :ย UNS Raih Tiga Penghargaan Anugerah Diktiristek 2021
Melalui interaksi, sinergi, dan kolaborasi yang kuat antara perguruan tinggi dengan dunia nyata, Prof. Jamal optimis bahwa akan lahir talenta-talenta muda yang akan membawa kemajuan bangsa Indonesia.
Pada periode KKN kali ini, UNS merancang empat program besar dalam pemulihan kesehatan dan ekonomi yang hingga kini masih berada di bawah bayang-bayang pandemi Covid-19.
Keempat program tersebut yakni Pengembangan UMKM, Digitalisasi Sektor Produktif, Pemberdayaan Masyarakat, dan Proyek Kemanusiaan. Pemilihan program ini turut didasarkan atas masukan Pemerintah Kota/Daerah yang selama ini menjadi daerah sasaran/tujuan KKN Tematik UNS.
โDan kami pun sependapat bahwa ada beberapa masalah serius yang saat ini sedang dihadapi pemerintah daerah, yang membutuhkan solusi tepat dalam mengatasi dampak disrupsi, baik yang disebabkan oleh Pandemi Covid -19 maupun kecanggihan teknologi informasi,โ ujar Prof. Jamal.
Follow Berita Okezone di Google News