Tim FTUI mengusung gagasan berjudul “Solar Powered Cogeneration System in Steelmaking for Carbon Neutrality in Indonesia” sebagai salah satu upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dalam industri pembuatan baja di Indonesia.
Mereka mengusulkan penggunaan teknologi combined heat and power atau cogeneration dengan teknologi panel surya Copper Zinc Tin Sulfide (CZTS) yang sepenuhnya merupakan fully sustainable power, dan tidak lagi menggunakan listrik dari batu bara maupun exhaustible energy lainnya.
Tim FTUI berharap, Indonesia dapat mengambil langkah-langkah aktif untuk merealisasikan praktek yang berkelanjutan berbasis energi terbarukan di industri pembuatan baja.
Salah seorang perwakilan tim FTUI Maurice, mengatakan, selama 5 tahun penyelenggaraan kompetisi Metal Cup, hanya pada dua penyelenggaraan terakhir tim Indonesia dapat berpartisipasi dan meraih prestasi.
Menurutnya, format kompetisi tahun ini sedikit berbeda. Yakni lebih menekankan pada diskusi antar negara dengan memfokuskan pada carbon neutrality, khususnya zero carbon movement pada industri metalurgi.
“Setiap tim diberikan waktu satu bulan untuk menyusun strategi pengembangan perusahaan di bidang metalurgi berdasarkan data nyata dari perusahaan tersebut,” katanya melalui siaran pers, Kamis (16/12/2021).