Memutuskan untuk merantau sangat jauh bukanlah hal yang mudah, Yusril menceritakan bahwa untuk mengambil keputusan ini, ia melakukan banyak pertimbangan. Terlebih harus bertahan hidup di negeri orang dengan budaya yang berbeda dan dalam jangka waktu yang cukup lama.
“Bukan hanya perbedaan bahasa saja tetapi tentu saya harus menghadapi perbedaan budaya, kebiasaan, cuaca, iklim dan banyak hal lainnya. Terlebih Amerika sendiri adalah negara yang sangat besar dengan berbagai macam penduduk serta latar belakang yang beragam bahasa maupun budaya,” jelasnya.
Meski begitu, hidup dengan lingkungan yang sangat beragam bukanlah hal pertama yang pernah Yusril jalani. Saat menjadi mahasiswa IPB University, Yusril juga belajar bagaimana caranya berbaur dan bertoleransi dengan keberagaman yang ada di kampus.
“Dari pengalaman itu semua, menjadikan saya pribadi yang mudah beradaptasi dengan lingkungan baik di tingkat nasional maupun internasional. Saya sendiri pernah tinggal di Belanda selama tiga bulan pada tahun 2020 untuk program serupa dan juga untuk menyelesaikan skripsi penelitian di sana,” pungkasnya.
(Rahman Asmardika)