Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa Pascasarjana IPB University Juarai Hack the Planet Competition

Neneng Zubaidah , Jurnalis-Rabu, 03 November 2021 |13:29 WIB
Mahasiswa Pascasarjana IPB University Juarai Hack the Planet Competition
Cakra Adiwijaya bersama rekannya berhasil meraih juara II dalam Hack The Planet Competition.
A
A
A

JAKARTA - Dalam kompetisi Hack the Planet Competition 2021 yang diselenggarakan oleh The Commonwealth Secretariat and the Satellite Applications Catapult, Cakra Adiwijaya mahasiswa Sekolah Pascasarjana Program Studi Ilmu Kelautan IPB University dan rekan-rekannya berhasil meraih Juara II.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh peserta dari 54 negara ini, Cakra memenangkan hadiah berupa uang tunai sebesar £10.000. Berkat inovasinya juga, ia memperoleh pengakuan dari seluruh dunia dan banyak keuntungan lainnya saat mengikuti kompetisi ini.

BACA JUGA: IPB University Raih Peringkat 2 di Pimnas 2021, Kirim 66 Tim

“Penyelenggaraan Hack the Planet Competition merupakan yang pertama di tahun 2021 dan sudah dilaksanakan pada tingkat global. Kompetisi ini dilaksanakan secara virtual sebagai wadah untuk mencari inovasi dan solusi inovatif dalam menghadapi tantangan di laut dan degradasi iklim dengan memanfaatkan data penginderaan jauh,” katanya melalui siaran pers, Selasa (2/11/2021).

Menurutnya, ide-ide yang diangkat harus berhubungan dengan salah satu dari sepuluh tantangan yang ditetapkan dalam the Commonwealth Blue Charter.

“Kami membuat tools bernama The Martha Toolbox (Marine Spatial Priorization and Habitat Analysis Toolbox). Tools ini berbasis cloud dengan tujuan konservasi di ekosistem mangrove, lamun, dan terumbu karang. Tools ini rencananya akan disinkronisasi dengan perangkat lunak spasial, salah satunya adalah Google Earth Engine (GEE),” ujarnya.

Cakra menambahkan, semua orang bisa berkontribusi dalam tools yang ia buat dan terdapat pula perangkat analisis di dalamnya.

BACA JUGA: IPB Hadirkan Startup School untuk Bangun Jiwa Entrepreneurship Mahasiswa

“Perkembangan tools saat ini adalah sedang validasi data. Dan tools ini mulai dikenalkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Selain itu, sedang ada pembicaraan dengan pihak Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) juga terkait ini,” ungkapnya.

Prestasi ini tentunya juga membuat bangga civitas akademika di Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan (ITK), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement