Proses pengeringan ini sebagian besar terjadi di bagian akhir usus besar, yang dikenal sebagai usus besar bagian distal. Inilah yang kemungkinan membantu wombat menjaga kotorannya tetap berbentuk seperti dadu.
Meski misteri kotoran kubus wombat telah terpecahkan, sejumlah peneliti juga memiliki teori lain terhadap kotoran tersebut.
Salah satu teori menyatakan wombat mengambil kotoran mereka dan menumpuknya sebagai cara berkomunikasi. Bentuk bilik membantu mereka membangun menara kotoran yang lebih tinggi.
Baca juga: Prof. Achmad Jazidie Raih Bintang Jasa dari Pemerintah Jepang, Ini Perannya
Teori lain mengklaim bahwa wombat cenderung menggunakan kotoran mereka untuk menandai wilayah pada batu dan kayu. Bentuk kubus dari kotoran inilah yang memastikan bahwa tanda itu tidak akan menggelinding begitu saja.
Sebagai informasi tambahan, wombat memiliki kemampuan unik yang diketahui dapat menghasilkan lebih dari 100 bongkah kotoran berbentuk kubus yang khas setiap harinya.
Fakta lain juga menyebut bahwa kotoran wombat di penangkaran tidak sebesar kotoran yang ada di alam liar. Terakhir, semakin persegi kotorannya, maka diketahui semakin sehat wombat tersebut.
(Widi Agustian)