• Tukang Parkir
Guru honorer berinisial H ini menjadi tukang parkir sebagai pekerjaan sampingan. Ia mengaku hal ini dilakukannya sejak pandemi Covid-19 terjadi. Gaji sebagai guru honorer tidak mencukupinya dan keluarga dalam kebutuhan sehari-hari.
Meskipun pendapatannya tidak seberapa, uang yang didapatkannya cukup membantu untuk menambah biaya hidup. Selain menjadi guru, ia juga percaya sebagai pelatih tim drum band di sejumlah sekolah di sekitar kediamannya.
• Juru pijat
IS (36), seorang guru honorer di sebuah sekolah dasar negeri yang ada di Kelurahan Rangas, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, telah mengajar selama 15 tahun. Namun, gajinya yang hanya Rp 300 ribu tidak cukup memenuhi kebutuhan hidup.
Terutama karena Ia tinggal di kota dengan biaya hidup tinggi. Karenanya, IS mencari pekerjaan tambahan untuk memenuhi kebutuhannya, termasuk membuka jasa pijat hingga pukul 12 malam. Harapannya, di masa depan jasa guru dapat lebih diakui dan dihargai di negara ini.
• Tukang Ojek
Belasan tahun sudah EM (55) menjalani profesi sebagai guru honorer di sekolah dasar wilayah Cimahi. Gajinya yang hanya Rp 600 ribu per bulannya ternyata belum cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarganya yang beranggotakan istri dan dua orang anak. Karenanya, ia memilih menambah penghasilan dengan menjadi tukang ojek pangkalan.
Meskipun begitu, prioritas utamanya tetap mengajar. Dari pekerjaan sampingannya sebagai tukang ojek, EM dapat tambahan penghasilan sebesar Rp 40 hingga Rp 50 ribu. Hal ini, menurutnya, sudah cukup untuk membantu kelangsungan hidup keluarganya.Â
Follow Berita Okezone di Google News
(wdi)