JAKARTA - Pengertian interaksi sosial bisa dicermati dari hubungan yang terjadi antara individu. Sejak jaman dulu, manusia dikenal sebagai mahkluk yang mampu bekerja sama untuk membangun peradaban.
(Baca juga: Bikin Bangga! Ini 5 Fakta Peneliti UGM Adi Utarini Masuk 100 Orang Berpengaruh di Dunia)
Menyadur dari modul kelas X Sosiologi Kemedikbud, hubungan sosial adalah hubungan timbal balik antar individu dan saling memengaruhi satu sama lain atas dasar kesadaran saling tolong menolong.
Lantas, apa saja yang bisa kita pelajari mengenai interaksi sosial? Simak pembahasan berikut.
Pengertian serta Ciri-ciri Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik berupa aksi saling memengaruhi antar individu, antara individu dengan kelompok, dan antar kelompok. Dalam hubungan tersebut, individu atau kelompok bekerja sama atau berkonflik melakukan interaksi maupun formal maupun informal, baik langsung maupun tidak langsung.
(Baca juga: Inovatif! 4 Mahasiswi Cantik UGM Ini Ciptakan Snack Bar Anti-Obesitas)
Adapun ciri-ciri dari interaksi sosial menurut Sosiolog Charles P. Loomis, yaitu:
a. Jumlah pemeran lebih dari satu orang.
b. Terjadi komunikasi antara pelaku melalui kontak sosial.
c. Memiliki maksud atau tujuan yang jelas.
d. Terdapat dimensi waktu meliputi masa lalu, masa kini dan masa depan.
Syarat Interaksi Sosial
Ada 2 syarat utama agar bisa terjadi interaksi sosial, yaitu adanya kontak sosial dan juga komunikasi. Kontak sosial berasal dari bahasa Latin, yaitu con atau cum yang memiliki arti bersama-sama dan tango berarti menyentuh. Dengan demikian secara harfiah kontak sosial memiliki arti bersama-sama menyentuh.
Kontak sosial adalah hubungan antara satu pihak dengan pihak lain yang merupakan awal terjadinya interaksi sosial dan masing-masing pihak saling bereaksi meski tidak harus bersentuhan secara fisik. Kontak sosial dapat terbentuk melalui kontak fisik atau secara langsung dan kontak sosial tidak langsung.
Sementara komunikasi adalah suatu proses penyampaian dan penerimaan pesan (ide, gagasan) dari satu pihak ke pihak lain agar terjadi upaya saling memengaruhi antara keduanya. Komunikasi dapat dilakukan dengan bahasa atau kata-kata yang dapat dimengerti kedua pihak (komunikasi verbal).