JAKARTA - Daun selasih atau dikenal sebagai daun basil selain dikenal sebagai taburan pada makanan juga memiliki aroma khas dan memberikan cita rasa yang unik. Selasih juga memiliki kandungan zat aktif yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi obat anti hipertensi.
Naiknya tekanan darah sering disertai dengan berbagai kondisi seperti sakit kepala hebat, gangguan kesadaran, serta mual dan muntah. Gejala ini juga dapat diduga sebagai tanda-tanda dari penyakit hipertensi ensefalopati yang merupakan bentuk komplikasi hipertensi pada otak.
Baca juga:Â Pelajar Butuh Dukungan Sosial saat Belajar Jarak Jauh
Penyakit hipertensi ini diperkirakan diderita oleh 3% penduduk Indonesia pada tahun 2015. Beberapa obat hipertensi pun telah diedarkan seperti ACE inhibitor maupun obat vasodilator guna menurunkan tekanan darah, namun obat-obat tersebut tidak mampu memberikan efek neuroprotektif yang dapat mengurangi kerusakan saraf pada sistem saraf pusat.
Setelah mengetahui potensi daun selasih sebagai obat anti-hipertensi, lima mahasiswa UGM yang tergabung dalam Tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) UGM Riset Eksakta (RE) yang terdiri dari Zahrandika Putra (Kedokteran 2019), Cici Yulian (Kedokteran 2019), Martinus Yayan (Kedokteran 2020), Talitha Tara (Kimia 2018), dan Afif Akmal (Kimia 2018) melakukan penelitian selama 3 bulan untuk mengembangkan dan meneliti anti-hipertensi yang terdapat pada daun selasih.
Baca juga :Â Mahasiswa UGM Teliti Potensi Daun Blimbing Wuluh sebagai Disinfektan Antikorosif
“Hipertensi merupakan penyakit yang banyak diderita di Indonesia, penyakit ini apabila tidak segera ditangani maka dapat menyebabkan stroke, gagal ginjal, dan hipertensi ensefalopati. Berdasarkan hal ini kami tergerak untuk meneliti kandungan dan menguji potensi dari daun selasih yang diesktrak dan digunakan sebagai obat anti hipertensi dan agen neuroprotektif,” kata Zahrandika dikutip dari laman resmi UGM di ugm.ac.id, Senin (30/8/2021).
Follow Berita Okezone di Google News