Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hardiknas dan Tanggung Jawab Kaum Intelektual Bangsa

Tim Okezone , Jurnalis-Minggu, 02 Mei 2021 |07:58 WIB
Hardiknas dan Tanggung Jawab Kaum Intelektual Bangsa
Hari Pendidikan Nasional, Hardiknas 2 Mei
A
A
A

Untuk itu pendidikan manusia seutuhnya mensenyawakan dimensi jasmani, rohani, akal, dan akhlak dalam diri manusia. Pendidikan dianggap gagal jika keluaran (ouput) yang dihasilkan ialah sumber daya manusia yang sekadar pintar dan menguasai teknologi, tetapi tuna moral, tidak memiliki rasa peduli dan tidak memiliki empati terhadap sesama. Dalam istilah yang sering diucapkan oleh Prof. Dr. B.J. Habibie, perlu keseimbangan antara penguasaan “Iptek dan Imtak”, ilmu pengetahuan-teknologi dan iman-takwa.

Saya terkesan dengan motto pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor yang merefleksikan konsepsi pendidikan manusia seutuhnya seperti dikehendaki dalam Islam, yaitu: "Berbudi Tinggi, Berbadan Sehat, Berpengetahuan Luas, Berpikiran Bebas. Kata berbudi tinggi sengaja disebut di depan. Bahwa fisik yang sehat dan kuat, ilmu pengatahuan yang luas dan kebebasan berpikir, akan memberi manfaat jika berada di atas pangkuan budi pekerti yang tinggi atau akhlakul karimah.

Sejarah mencatat betapa dunia pendidikan terus mengalami perkembangan, evolusi bahkan disrupsi seiring dengan perubahan masyarakat. Dunia pendidikan harus tanggap terhadap perubahan zaman, namun tidak boleh terjebak dalam pragmatisme pasar sehingga meninggalkan dasar-dasar fundamental pendidikan itu sendiri.

Sistem pendidikan nasional dibangun di atas landasan ideologi Pancasila dan way of life sebagai bangsa religius. Dengan demikian, misi pendidikan untuk melahirkan manusia dan warga negara merdeka dengan tanggungjawab kemanusiaan yang disandangnya harus terjaga selamanya. Bangsa ini harus memiliki budaya dan perilaku menghargai ilmu dan tanggungjawab intelektual. Sistem pendidikan nasional tidak boleh mengabaikan Pendidikan Agama dalam peta jalan maupun standar kurikulumnya.

Dalam kaitan ini, mari kita renungkan pesan bapak bangsa Dr. Mohammad Hatta pada Hari Alumni I Universitas Indonesia tanggal 11 Juni 1957 berjudul Tanggung Jawab Moril Kaum Inteligensia, sebagai berikut: Pangkal segala pendidikan karakter ialah cinta akan kebenaran dan berani mengatakan salah dalam menghadapi sesuatu yang tidak benar.

Kurang kecerdasan dapat diisi, kurang karakter sukar memenuhinya, seperti ternyata dengan berbagai bukti di dalam sejarah. Ilmu dapat dipelajari oleh segala orang yang cerdas dan tajam otaknya, akan tetapi manusia yang berkarakter tidak diperoleh dengan begitu saja. Saya ingin melihat kaum inteligensia Indonesia menunjukkan tanggungjawab morilnya terhadap usaha-usaha pembangunan negara dan masyarakat kita, dengan berpedoman kepada cinta akan kebenaran, yang menjadi sifat bagi orang berilmu.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement