Baca Juga: Indonesia Mau Gelar PTM Saat 4 Negara Gagal, Kemendikbud: Persiapan Dirancang Lebih maksimal
Mengomentari hal tersebut Hary Candra menyatakan, jika akan dilakukan pilot project pendidikan tatap muka merupakan hal yang lumrah agar segala sesuatunya bisa berjalan dengan baik. Namun perlu digarisbawahi, jika peserta didik dan pendidik dalam keadaan sehat maka anak baru akan bisa melakukan kegiatan belajar. "Saya memahami ini sangat dilematis. Secara teori pendidikan, kesehatan adalah nomor satu," imbuhnya.
Kendati demikian, lanjutnya dilematis pendidikan harus disikapi dengan bijak. Menurutnya, ada langkah-langkah yang bisa dilakukan bagi para pendidik agar kegiatan belajar jauh tetap bisa berjalan efektif.
Salah satunya adalah dengan menggunakan bahan ajar yang atraktif, sehingga peserta didik untuk usia dini tetap terserap. Apalagi ke depannya, digitalisasi pendidikan terus berkembang. Manakala unsur digital sudah masuk dalam pendidikan, lanjutnya, maka harus memenuhi tiga hal, yakni bunyi, verbal, dan atraktif. Sehingga anak tidak mudah bosan.
"Guru perlu disosialisasikan untuk memperbanyak konten belajar animasi yang menyenangkan. Agar tetap semangat belajar," ujarnya.
(Rani Hardjanti)