JAKARTA - Pandemi menimbulkan dilema di dunia pendidikan. Metode pembelajaran tatap muka yang selama ini dilakukan, terpaksa dihentikan seketika saat Covid-19 ditetapkan sebagai pademi global.
Walhasil, pendidikan dilakukan dengan jarak jauh. Menurut Praktisi Media Pendidikan Hary Candra, pendidikan jarak jauh akibat pandemi merupakan sebuah tantangan. Dia mengungkapkan, berdasarkan riset United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) atau Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan di bawah naungan PBB menunjukkan, sekitar 124 juta anak di seluruh dunia gagal menguasai kecakapan minimum membaca akibat pandemi ini.
Baca Juga: LTMPT Kasih Bocoran Suskes Menghadapi UTBK SBMPTN 2021
"Ini angka yang mengerikan. Indonesia sebagai negara dengan tingkat populasi yang tinggi, maka secara tidak langsung memberikan kontribusi besar pada angka tersebut," ujarnya kepada Okezone, Jumat (9/4/2021).
Seperti diketahui, sejak awal tahun 2000 pendidikan dilakukan secara jarak jauh. Namun kini pemerintah telah menetapkan bahwa kegiatan belajar tatap muka akan dilakukan mulai Juli 2021. Ujicoba pun telah dilakukan. Apabila sekolah sudah mampu menjalankan pendidikan tatap muka, maka tidak perlu menunggu Juli 2021. Pendidikan pun bisa dilakukan 50% tatap muka dan secara bergantian 50% sisanya dilakukan jarak jauh. Kemudian akan diterapkan tatap muka secara 100%.