Mesti sama-sama menghasilkan tulisan, menulis di kertas dinilai lebih menantang. Hasil menulis tangan juga mencerminkan proses kerja yang panjang, dan memerlukan kecermatan.
“Materi tulisan yang menggunakan tangan, lebih terstruktur dalam hal pemikiran dan isi dan dapat dibuktikan dipelajari pada saat yang sama, berbeda dengan materi yang diketik”, tutup Gentaz.
Sementara itu, menulis dan menggambar dengan tangan adalah kompetensi dasar untuk banyak hal, yang dapat membantu perkembangan seseorang dalam berpikir, dan tentunya keterampilan motorik halus yang dibutuhkan melalui gengaman tangan, ungkap Stephanie Ingrid Müller, Pendidik Seni dan Media dari Institut Mediastep di Nuremberg.
Namun, beberapa ahli saraf ahli skeptis. Mereka percaya bahwa menulis tulisan tangan akan memiliki konsekuensi terkait kemampuan membaca dan belajar.
Marieke Longchamp dan Jean-Luc Velay, dua ahli saraf di CNRS dan Universitas Aix-Marseille, menunjukkan dalam sebuah penelitian dengan anak usia tiga hingga lima tahun bahwa anak-anak yang menyalin surat dapat mengenali huruf lebih cepat daripada anak-anak yang secara khusushanya menggunakan keyboard saat mempelajari huruf.
Salah satu produsen alat tulis Faber-Castell terus mendorong adanya manfaat dalam menulis tangan. "Beragam manfaat yang dapat dirasakan dengan menulis tangan, mendorong Faber-Castell terus mengkampanyekan menulis secara manual," ungkap Public Relations Manager PT Faber-Castell International Indonesia Andri Kurniawan.
(Rani Hardjanti)