Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Covid-19, Unpad Ciptakan VitPAD, i-blue, dan C-transport

Vitrianda Hilba Siregar , Jurnalis-Senin, 18 Januari 2021 |12:27 WIB
Covid-19, Unpad Ciptakan VitPAD, i-blue, dan C-transport
Kampus Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung, Jawa Barat. (Foto:Dok/Unpad)
A
A
A

Harga Bersaing

Savira mengatakan, VitPAD, i-blue, dan C-transport memiliki harga relatif bersaing dengan produk serupa di pasaran. Ini disebabkan, formula produk ini menggunakan material yang murah tetapi memiliki kualitas yang setara dengan produk VTM pada umumnya.

“Karena ini hasil penelitiannya kami, maka kami cari material yang bersaing,” ujarnya.

Karena berbasis buffer, maka komponen pembuatnya pun tidak serumit VTM biasa, sehingga ada beberapa formula pada produk biasa yang tidak ditambahkan pada tiga produk tersebut. Walaupun ada pengurangan formula, tim tetap memperhatikan kualitas dari produk yang dikembangkan.

Tim sendiri sudah melakukan pengujian terkait pengaruh pengurangan tersebut dengan pencapaian tujuan yang diinginkan, yaitu memudahkan transportasi VTM tanpa membuat sampelnya rusak.

“Kami sudah membuktikan bahwa ini masih sama dengan VTM dengan formula yang rumit tersebut,” kata Savira

Produk I-blue dan C-transport sendiri sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan, sedangkan VitPAD masih menunggu izin edarnya keluar. Lia mengatakan, produk ciptaannya sudah digunakan di beberapa rumah sakit, klinik kesehatan, hingga dipasok ke sejumlah kementerian.

“Mereka senang karena tidak perlu pakai es, sehingga tidak perlu ribet,” kata Lia.

 SaliPAD

Selain tiga produk tersebut, tim juga berhasil menciptakan VTM Iceless terbarunya, yaitu “SaliPAD”. “SaliPAD” merupakan produk VTM buffer yang khusus digunakan untuk menyimpan sampel dari air liur (saliva) bukan dari nasal.

Produk “SaliPAD” ini bermanfaat untuk menyimpan sampel saliva yang nantinya akan dilakukan pengujian PCR, sesuai standar emas pemeriksaan Covid-19. Hanya saja, banyak orang enggan melakukan tes swab karena sampel harus diambil melalui stik yang dimasukkan ke lubang hidung.

“Orang itu malas di-swab karena malas dicolok. Dengan SaliPAD, kita cukup ambil sampel dari salivanya,” kata Lia.

Produk SaliPAD ini pun masih tengah menunggu izin edar dari Kementerian Kesehatan.

Diharapkan, beragam produk VTM inovasi peneliti Unpad ini diharapkan mendorong Indonesia lebih mandiri dalam pengadaan fasilitas swab Covid-19. “Diharapkan ini menjadi salah satu produk Indonesia bisa dipakai untuk pemeriksaan virus sampai seterusnya,” kata Shabarni.

(Vitrianda Hilba Siregar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement