JAKARTA - Adanya kasus Covid-19 membuat para peneliti berlomba-lomba untuk memecahkan masalah agar segera usai. Salah satunya peneliti Universitas Padjadjaran (Unpad).
Peneliti Unpad pun mengembangkan aneka inovasi produk Viral Transport Medium (VTM) untuk menyimpan sampel pemeriksaan swab Covid-19. Uniknya, produk VTM ini berbasis iceless transport system, atau tidak membutuhkan penyimpanan di kotak pendingin sebelum menuju ke laboratorium.
Aneka produk VTM iceless transport system tersebut antara lain VitPAD, i-blue, dan C-transport. Tiga produk ini dikembangkan oleh tim peneliti dari Laboratorium Covid Rumah Sakit Pendidikan Unpad, yaitu Dr. Hesti Lina Wiraswati, M.Si., Lia Faridah, dr., M.Si., Dr.rer.nat. Savira Ekawardhani, M.Si., dan Dr. Shabarni Gaffar, M.Si.
Baca Juga: SNMPTN 2021, Cek 20 Kampus yang Paling Banyak Diserbu Calon Mahasiswa
Hesti menjelaskan, tiga produk tersebut seluruhnya mampu tahan di suhu ruang setelah dimasukkan sampel. Selama ini, produk VTM yang ada membutuhkan ruang penyimpanan dengan suhu 2-8 derajat Celcius, baik sebelum dimasukkan sampel atau setelah dimasukkan sampel.
“VitPAD, i-blue, dan C-transport sama-sama tanpa menggunakan es untuk penyimpanannya,” ungkap Hesti, pada laman Unpad, Senin (18/1/2021).
Baca Juga: SNMPTN 2021, IPB Buka Jalur Baru Ketua OSIS
Ketiga produk tersebut memiliki perbedaan terutama dari segi daya tahannya. VitPAD mampu bertahan di suhu ruang selama 14 hari setelah ditambah sampel. Sementara i-blue dan C-transport mampu bertahan selama 7 hari di suhu ruang setelah ditambah sampel.
Hesti menjelaskan, tiga produk tersebut berbasis buffer. VTM buffer akan memungkinkan disimpan di suhu kamar, sehingga tidak perlu menggunakan fasilitas khusus untuk menyimpannya.