SANGGAU – Di tengah pandemi corona virus disease atau covid-19, para pelajar diwajibkan belajar di rumah secara daring atau menggunakan jaringan internet. Lantas, bagaimana di daerah yang akses internetnya terbatas, seperti di Kabupaten Sanggau, Provinsi Kalimantan Barat?
Tidak semua daerah di kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia ini memiliki jaringan internet. Maka itu, radio menjadi opsi bagi pelajar yang tinggal di daerah tak memiliki akses internet.
Kegiatan belajar-mengajar ini sudah berjalan sejak dua pekan terakhir. Program yang diluncurkan oleh Radio Republik Indonesia (RRI) tersebut untuk mendukung kebijakan belajar dari rumah yang dikeluarkan pemerintah guna memutus mata rantai virus corona.
"Program ini sudah diluncurkan sejak 30 Maret. Tujuannya agar para siswa tetap bisa belajar, sekalipun dari rumah," kata Kepala RRI Entikong-Sanggau, Budi Nugroho, Rabu (15/4/2020).
Menurut dia, pemerintah mendorong kegiatan belajar-mengajar dilakukan secara daring, namun tidak semua daerah di Kabupaten Sanggau memiliki jaringan internet, apalagi di kawasan perbatasan.
"Lewat radio, para pelajar ini tetap bisa belajar, meskipun di daerah blank spot internet. Dalam kegiatan ini, RRI menggandeng Komunitas Guru Belajar Sanggau sebagai pengajar," tuturnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalimantan Barat Suprianus Herman mengapresiasi program belajar ini.
Ia mengatakan, Disdikbud Provinsi Kalimantan Barat mempersilakan instansi maupun lembaga membantu dunia pendidikan di provinsi ini selama masa tanggap darurat covid-19.
"Kami menyambut baik program RRI ini. Nanti kami arahkan sekolah-sekolah di Kalbar yang berada di bawah kewenangan kami untuk menyimak RRI pada waktu jam siar belajar itu," ucapnya.
(Hantoro)