"Kami sudah menyiapkan dua tim yang nantinya akan dibagi ke Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan Lamongan untuk mengobeservasi psikologis mahasiswa," ungkap Vinda pada Senin (17/2/2020).
Menurutnya, pendampingan psikis nantinya meliputi psiko edukasi dengan menenangkan mental dan pemikiran mahasiswa supaya pulih kembali.
"Untuk awal ini mungkin lewat telpon atau WA (whatsapp) untuk pemulihan psiko edukasi, jadi mereka istilahnya kita tenangkan agar mentalnya kembali pulih. Tapi nanti kalau memang dirasa perlu dikunjungi rencananya akan kita kunjungi ke rumah masing - masing mahasiswa," jelasnya.
Sebagai informasi ada total 65 orang warga Jatim, yang dipulangkan dari Wuhan, China dan sempat diobservasi kesehatannya di Natuna, Kepulauan Riau.