JAKARTA – Kelompok Keahlian (KK) Teknik Telekomunikasi di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB (STEI ITB) berhasil menciptakan teknologi radar pasif. Teknologi ini bisa mendeteksi adanya pesawat asing yang melewati batas negara secara ilegal.
Sehubungan dengan hal tersebut, desain radar dibuat dengan konsep transportable sehingga bisa dibawa sampai ke wilayah terpencil tanpa perlu tambahan mobil pengangkut. Saat ini sistem yang diciptakan bekerjasama dengan PT. LAPI ITB dan Balitbang Kementerian Pertahanan RI tersebut masih dalam tahap pengembangan dan belum dikomersialkan.
Baca Juga: Misael Natanael, Wisudawan dengan IPK 3,99 Tertinggi di ITB
Namun akan diuji coba bersama dengan Komando Pertahanan Udara Nasional. Radar tersebut merupakan singkatan dari Radio Detection and Ranging yang dibagi menjadi dua jenis, yaitu radar aktif dan radar pasif. Perbedaan dari kedua radar tersebut terletak pada cara mendeteksi target, di mana radar aktif dapat memancarkan sinyal sendiri sedangkan radar pasif hanya berperan sebagai receiver atau penerima sinyal.
Waktu yang dibutuhkan untuk membuat sistem radar pendeteksi pesawat seperti ini tentu saja tidak singkat. Salah satu perwakilan dari tim pengembangan teknologi radar Ahmad Izzuddin menjelaskan, proses pembuatan sistem ini dimulai sejak tahun 2017 sampai 2020.

Rencananya di akhir tahun 2019 akan ada demo fungsi sistem radar pasif yang telah dikembangkan. Total waktu selama empat tahun tersebut digunakan untuk pengujian sistem dan apabila telah berjalan dengan sempurna, maka di tahun 2020 radar tersebut sudah bisa digunakan.