JAKARTA - Wakil Pemimpin Redaksi Okezone.com Fetra Hariandja mengungkapkan bahwa media digital dengan konvensional sangatlah berbeda.
Hal ini dia ungkapkan dalam Pameran Karya Jurnalistik yang diselenggarakan oleh Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) hari ini.
"Di era digital agak berbeda jauh ketika di era konvensional. Dulu cuma mencari dan mengumpulkan berita. Masuk tahun 2000, saya agak stres dengan kemunculan digital. Saya berpikir portal media bakal merajalela," ujar Fetra di Perpustakaan Nasional, Jumat (25/10/2019).
Baca Juga: Mahasiswa PNJ Tampilkan Karya Jurnalistik di Perpustakaan Nasional
Menurutnya, menjadi wartawan digital itu tidak boleh jika hanya berbekal kemampuan menulis. Setidaknya ada 4 aspek yang harus dipenuhi.
"Teman-teman, untuk jadi wartawan digital enggak cukup jago menulis, karena enggak ada bedanya dengan Blogger. Kalau mau jadi wartawan digital maka harus kuasai 4 aspek: text, harus bisa ambil foto dengan angle baik, mengambil video dengan benar, dan bisa mengedit video," tuturnya.
Bahkan, tanpa ragu Fetra mengatakan kalau wartawan digital harus menguasai seluruh aspek tersebut. Jika tidak, maka akan tertinggal.
"Ketika jadi jurnalis di dunia digital, maka harus kuasai 4 aspek itu. Kalau cuma 1 atau 2 aspek pasti tertinggal," tukasnya.

Di sisi lain Direktur PT Mata Milenial Indonesia M Irwan Ariefyanto kaget dengan transisi media konvensional ke digital. Dia berkata media online harus bisa mengikuti kecepatan.
"Waktu saya jadi Pemimpin Redaksi di Republika online, Saya kaget karena yang diutamakan itu kecepatan. Makanya Saya yang biasa menulis lengkap 5w + 1h kaget," kata Irwan.
Meski demikian, dia mengungkapkan tetap mengutamakan klarifikasi. Dengan begitu, maka berita bisa tayang secara lengkap.
"Media online bisa menayangkan berita pada saat peristiwa harus segera dipublish. Kalau kita harus lakukan klarifikasi dengan narsum biar formatnya lebih lengkap," ujarnya.
Perlu diketahui, pameran ini dilaksanakan selama 2 hari (25-26 Oktober). Dalam pameran ini, terdapat banyak karya berupa foto, majalah, hingga infografis yang dibuat langsung oleh mahasiswa Jurnalistik PNJ.

(Rani Hardjanti)