DEPOK – Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) mengajak praktisi, masyarakat, pemerintah, dan akademisi bertukar informasi seputar penelitian serta perkembangan teknologi di dunia industri dalam gelaran Annual South East Asian International Seminar (ASAIS) 2015. Terdapat 19 politeknilk dan universitas di Indonesia serta dua universitas Malaysia yang ambil bagian menjadi peserta.
Dengan tema ‘Mengembangkan Budaya dan Inovasi Berbasis Technopreneur untuk Menghasilkan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat yang Berdaya Saing’, Direktur PNJ Abdillah menegaskan para peserta wajib mengumpulkan makalah atau hasil penelitian kemudian panitia akan mengubah menjadi format dalam bentuk jurnal.
“Selain itu, peserta juga melakukan presentasi di depan peserta lain sesuai bidang ilmunya,” katanya di Kampus PNJ, Depok, belum lama ini.
Abdillah menambahkan, kualitas penelitian mahasiswa politeknik tentu berbeda dengan mahasiswa universitas. Penelitian mahasiswa politeknik lebih bersifat praktik dan teoritis aplikatif sedangkan mahasiswa universitas lebih bersifat teoritis analitis.
“Terus terang seperti sebelumnya ada sentilan dari Pak Menteri bahwa hasil penelitian jangan hanya disimpan di perpustakaan. Sebagian besar mahasiswa kami sudah membawa hasil-hasil penelitian mereka turun ke pengabdian masyarakat karena lebih bersifat aplikatif. Contohnya, kami sudah punya pakar bagaimana kelola sampah dari hulu ke hilir, industri kecil daur ulang, di kampus ini dilakukan,” ungkapnya.
Kemudian, ada pula pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh dosen dan mahasiswa PNJ ke wilayah Cimanggis, Depok, dalam pengolahan sampah. “Tentu politeknik materi ajarannya harus lebih praktik, riset lebih bersifat terapan,” tegas Abdillah. (afr)
(Rifa Nadia Nurfuadah)