JAKARTA - Berasal dari keluarga sederhana, tak menyurutkan semangat berprestasi. Meski ayahnya hanya sebagai tukang mebel, namun dia berhasil membawa nama baik keluarganya.
Dia adalah Sanhaji asal Bondowoso Jawa Timur, yang juga mahasiswa Departemen Teknik Mesin dan Biosistem, IPB University. Sejak menyelami masa kampus di IPB University, Sanhaji telah meraih setidaknya 15 prestasi baik itu yang berskala nasional maupun internasional.
 Baca juga: Beras Analog, Makanan Alternatif untuk Pengidap Diabetes
Ayah Sanhaji bekerja sebagai tukang meubel dengan penghasilan sekitar Rp2,5 juta per bulan dan ibu yang tidak bekerja.
Â
Sanhaji menceritakan, ketika kelas 2 SMA saya mencoba mengikuti extrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR), namun karena pusing dengan KIR, akhirnya dia memilih berhenti di awal.
 Baca juga: Rektor Wageningen University Tekankan 3 Hal pada Orasi Ilmiah di IPB
Namun, ketika kuliah tingkat pertama dia mulai belajar sendiri menulis proposal ilmiah pada ajang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).
"Tentu ketika gagal di awal tidak didanai, karena tulisannya ala kadarnya. Alhamdulillah, di tingkat dua saya menerima beasiswa tempat tinggal Asrama Pondok Inspirasi, di sinilah saya mulai belajar sungguh-sungguh cara menulis karya ilmiah yang baik,” ujar Sanhaji, seperti dikutip dari laman IPB, Senin (23/9/2019).
 Baca juga: Dies Natalis ke-56, Rektor IPB: Institusi Pendidikan Harus Ikuti Era Disrupsi
Pada awalnya, Sanhaji mengakui bahwa menulis itu sulit terutama dalam mencari ide yang tepat serta kesusahan dalam merangkai kalimat. Namun baginya, hal tersebut bagaikan peta sebagai petunjuk untuk mendapatkan harta karun. Dan hal tersebut terbukti, kerja keras dengan ikhtiar terus belajar menulis yang baik melalui pembinaan asrama Pondok Inspirasi, berdoa dan dukungan dari orangtua serta temannya yang selalu memotivasi untuk bisa menjadi yang terbaik.
"Alhamdulillah sekarang saya sangat menikmati manfaat dan keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT. Insyaa Allah rejeki terus mengalir dengan berkah,” ujar Sanhaji yang juga terpilih menjadi Delegasi IPB TRI-U di China, Oktober 2019 ini.
Dia mengaku, untuk bisa terus berkarya dengan prestasi dan inovasi, didorong oleh rasa ingin membahagiakan orangtua. Dia pun terus mempersiapkan skripsi dengan baik, dan mewujudkan cita-citanya menjadi wirausaha di bidang alat dan mesin pertanian.