Avia mengatakan bahwa sebuah logam mengandung partikel mineral hidroksiapatit yang terbuat dari pengolahan limbah tulang tuna sehingga logam dapat mengurangi kandungan logam berat dalam air yang tercemar ketika dicelupkan ke dalam air.
“Ada proses adsorpsi di mana ion logam berat" tersedot ke permukaan hidroksiapatit. partikel mineral. Kami menggabungkan mineral ini dengan magnetit yang disintesis dari pasir besi yang dapat diperoleh dengan mudah di banyak pantai Indonesia,” ujar Avia Sefrianty Hidayat yang dikutip dalam situs resmi IPB, Kamis (14/8/2019)
Baca Juga: Mi Instan Daun Torbangun Buatan Lima Sekawan IPB Ini Bisa Perlancar ASI
Logam A berpotensi mengambil lebih banyak logam terlarut per unit biaya. Ini memungkinkan biaya produksi yang lebih rendah dan menghasilkan sesuatu yang lebih ramah lingkungan karena menggunakan limbah dan bahan-bahan lokal, yaitu limbah tulang tuna dan pasir besi.
Menurut Avia, meningkatnya masalah pencemaran logam berat tentu akan mengancam industri perikanan. Sementara itu, ia menganggap bahwa penggunaan tulang ikan, yang merupakan limbah dari industri perikanan, dapat mengatasi masalah di industri itu sendiri karena lebih ramah lingkungan.
(Rani Hardjanti)