Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Mahasiswa UI Ciptakan Sabuk Pintar untuk Keselamatan Penerbangan

Feby Novalius , Jurnalis-Senin, 15 Juli 2019 |14:41 WIB
Mahasiswa UI Ciptakan Sabuk Pintar untuk Keselamatan Penerbangan
Pesawat Terbang (Ilustrasi: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Tiga Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) merancang Smart-Belts yang merupakan sebuah alat terobosan baru yang dapat disematkan ke dalam sabuk pengaman pesawat udara guna meningkatkan keamanan penumpang maskapai penerbangan.

Smart-belts memanfaatkan teknologi Internet of Things (IoT) yang mampu mencatat keberadaan dan identitas penumpang serta parameter lainnya sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi penumpang yang tidak mampu menyelamatkan diri kepada tim evakuasi.

Baca Juga: UI Buka Pendaftaran Rektor Baru Periode 2019 - 2024

Smart-Belts merupakan karya tiga mahasiswa FTUI, yaitu Harrison Alim, Ilya Adzani, dan Nicholas di bawah bimbingan Dosen Departemen Teknik Mesin FTUI, Mohammad Aditya.

“Pembuatan alat ini sebetulnya dilatarbelakangi dari berbagai insiden kecelakaan pesawat di Indonesia yang menyebabkan banyaknya korban jiwa. Permasalahan tersebut menjadi salah satu tantangan yang ingin kami carikan solusinya,” jelas Mohammad Aditya, dalam keterangan UI, Senin (15/7/2019).

Untuk itu, Harisson dan tim mengusulkan Smart-Belts dengan menerapkan teknologi IoT yang bertujuan untuk membantu para petugas penyelamat menjalankan evakuasi penumpang dalam pesawat yang mengalami insiden.

Baca Juga: Rektor UI: Kembangkan Pendidikan Sesuai Keinginan Generasi Milenial

“Saat ini, IoT sudah diterapkan dalam berbagai aplikasi rumah tangga namun belum dijumpai pada penggunaan keselamatan penerbangan, sehingga kami mencoba menerapkan teknologi tersebut untuk keselamatan,” tambah Aditya.

Sementara itu, Ketua Tim perancang Harrison berharap Smart-Belts ke depannya dapat tersedia di setiap kursi pesawat. Smart-belts akan dilengkapi berbagai sensor sehingga sistem akan menyala dan mendeteksi penggunaan seatbelt, temperatur, tekanan dan kelembaban.

“Selain itu, jika penumpang duduk pada kursinya maka sistem kursi akan aktif dan mendeteksi parameter keberadaan penumpang, posisi meja makan, dan kondisi duduk penumpang setiap 30 detik,” ujarnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement